Tertambat pada satu hati... kuncup cinta mulai mekar karenanya... Kumbang menghisap madu yang pahit... Hingga berbuah racuni hati... By: Z_F Banjaran, 16 November 2009 09.35 WIB

Saya memang bodoh, tapi setidaknya saya masih berguna untuk hidup saya sendiri. Anda salah jika mengikuti kata-kata saya, karena saya tahu saya memang orang yang bermulut besar. Orang yang Anda sebut egois tidak ada bedanya dengan Anda yang tak mampu bertanggung jawab dengan apa yang Anda katakan. Hidup saya memang tidak bahagia, tapi setidaknya saya bisa membuat orang-orang di sekitar saya bahagia. Air mata adalah sesuatu yang sangat berharga, maka jangan pernah mengeluarkannya untuk hal yang tidak pantas untuk Anda tangisi. Yang bisa membuat saya tersenyum adalah bukan karena saya merasa bahagia. Tapi karena melihat sahabat dan orang-orang di sekitar saya bahagia.

Gelap. Tampaknya inilah jalan hidupku saat ini. Hampa tanpa tujuan. Tanpa arah dan tersesat. Aku lalai. Lupa. Aku dihanyutkan oleh derasnya madu duniawi. Aku di buai oleh harumnya kefanaan. Aku telah tersesat hingga aku tak tahu bagaimana cara bertaubat. Aku terlalu sombong di hadapan Tuhanku. Hari-hari ku lalui dengan hampir meninggalkanNya. Padahal sebenarnya, aku rindu. Aku ingin kembali kepadaNya. Aku ingin mencari ridloNya. Aku ingin mendapatkan tempat dalam SurgaNya. Aku ingin bersamaNya, bersama ridloNya. Tapi bagaimana cara agar aku bisa kembali ke jalanNya dengan semua kesombonganku terhadapNya? Bagaimana caraku menghapus dosaku? Bagaimana cara agar aku dapat membersihkan diriku? Aku tak tahu. Aku bingung. Hingga yang hanya dapat terucap adalah do'a menuju taubat. Astagfirullahaladzim, Astagfirullahaladzim, dan Astagfirullahaladzim. Ya Allah ampunilah segala dosaku, Kembalikanlah aku ke jalan lurusMu, Tunjukkanlah aku jalan menuju SurgaMu, Berikanlah aku cara untuk kembali