Skip to main content

[Pemenang ke-3 lomba FF Batch 2-SJFF] The Shadow


Title
The Shadow

Author
Athena

Facebook
Hyakka Ameryu

Twitter
@Chocoyeolli

Cast
Lee Donghae Super Junior
Hwang Hyun Ri 

Other Cast
Jung Mi Hwa
Lee Tae Ri

Genre
Romance
Angst 

Rating
General

+++

Aku mencintai mu dengan cara ku...
Tidak peduli meski harus menunggu mu ribuan tahun...
Meski hati ini harus tergores berulang kali...
Aku tidak peduli...
Yang ku pedulikan hanya satu...
Aku ingin kau menoleh ke arah ku walau hanya dalam hitungan detik...

+++

Gadis cantik dengan rambut sebahu yang sengaja dicat kepirangan itu beberapa kali melirik ke arah jam tangannya. Sesekali ia meniup telapak tangannya yang saling bergenggaman satu sama lain, mengharapkan sedikit kehangatan. Seoul memasuki musim dingin dan ia melupakan syal birushappire kesayangannya. Pemberian seseorang dimasa lampau.

"Seharusnya aku membawa mantel tebal" keluh gadis itu kemudian.

Ia melirik ke kiri - kanan jalan raya tersebut. Dan tampaknya rambu lalu lintas pun sudah mengizinkannya untuk menyeberang. Hari ini ia akan pergi ketempat kursusnya. Sebuah tempat kursus yang cukup unik dan mewah. Belum lagi tempat kursus itu dikelilingi pengajar yang bisa dibilang cukup berkelas. Selain itu bukan masalah berkelas atau tidaknya, kebanyakan pelajar yang kursus disana berdatangan hanya karena jatuh cinta pada staff pengajar.

Tampan, penuh karisma, penuh misteri, berpenampilan mewah dan cerdas.

Benar - benar lelaki impian. Siapapun sudah pasti jatuh hati dan berharap lebih kepada staff pengajar kursus disana. Namun tidak dengan gadis itu. Baginya nilai sempurna untuk masuk kedalam Universitas adalah hal yang terpenting. Ia tidak ingin menghabiskan waktunya dengan hal yang tidak terlalu berguna semacam itu.

"Hwang Hyun Ri!!"

Gadis itu menoleh ketika ia mendengar namanya dipanggil. OK! Ia sudah sampai dikelas kursusnya dan ia terlalu banyak melamum sehingga ia tidak mendengar namanya dipanggil untuk absensi. Hyunri melirik ke arah guru kursus bahasa Inggris -nya itu dengan enggan. Panggilan tegas dan berkarisma, itu kata orang lain namun tidak menurutnya. Gadis itu mengangkat tangan kanannya dengan malas.

"Are you sleeping in my class?"

Hyunri enggan untuk mengeluarkan suaranya. Ia hanya menggelengkan kepalanya lalu kembali beralih pada buku - buku pelajarannya. Ia tidak suka ketika guru itu berbicara dan semua menatapnya dengan iri. Ia sama sekali tidak ingin membuat percakapan apapun dengan orang itu, tapi orang itu sendiri yang memulainya.

"Ok! Kita lanjutkan pelajarannya"

+

"Hyunri -ah~ Kau sakit?"
"Anieyo. Wae?"

Ia balik bertanya kepada Tae Ri, salah satu teman dekatnya ditempat kursus. Tae Ri sama seperti yang lainnya, mengagumi staff para pengajar itu. Hyunri bisa menerimanya namun tidak jika Tae Ri sampai menyatakan kalau ia menyukai pengajar Bahasa Inggris itu. Untungnya tidak, Tae Ri menyukai guru matematika mereka yang terkenal sangat dingin itu. Cho Kyuhyun.

"Kau membuat Donghae sonsaengnim nyaris meledak"
"Lalu? Aku tidak peduli dengannya"

Tae Ri melirik ke arah Hyunri dengan pasrah. Tidak ada gunanya mengganggu Hyunri saat ini. Yang ada hanya akan semakin memperburuk keadaan. Hyunri melirik jam tangannya lalu menghela nafas berat, ia harus kembali kerumahnya. Kembali direpotkan dengan urusan rumah yang kadang bisa jadi menyebalkan untuknya.

+

 #cleck!

Hyunri bisa melihat ada sepasang sepatu hitam berkilat yang sudah ada dirak sepatu didepan pintu masuk utama. Lelaki itu sudah pulang lebih dulu darinya. Mungkin ia sedang tidak ada acara tambahan, misalnya saja berkencan dengan siswi yang diajari olehnya. 

"Kau sudah pulang chagiya?"

Hyunri menggelengkan kepalanya lalu menatap sinis ke arah Lee Donghae. Ya, Donghae. Guru kursus ditempatnya. Guru bahasa Inggris yang selalu sukses membuatnya jengkel sepanjang masa hidupnya. Hyunri bergegas untuk naik kelantai atas namun dengan sigap Donghae menahan tangannya.

"Ada apa dengan mu hari ini?"
"Kau bertanya pada ku? Seharusnya aku yang bertanya pada mu!"
"Hyunri -ah!"

Hyunri menghempaskan tangan Donghae yang menahannya. Ia menatap tajam Donghae sejenak lalu lari kelantai atas, menuju kamarnya. Ia tidak ingin mendengar hal apapun tentang lelaki itu. Apapun. Sudah cukup kebebasannya terbelenggu seperti sekarang ini. Lelaki itu membiarkan mereka menikah karena perjodohan sedangkan ia sendiri memiliki kekasih. Jung Mi Hwa.
Selama pernikahan mereka, Donghae selalu bersikap dingin didepannya dan belakangan ini berubah menjadi sok romantis hanya karena Mi Hwa meninggalkannya untuk beberapa waktu ke London. Hyunri tidak ingin menjadi pelarian. Ia tidak ingin menjadi yang kedua. Ia tidak ingin menjadi penghancur hubungan orang lain. Semua itu membuatnya sesak.

+

Hari ini pun masih sama.

Donghae masih memperlakukan semua siswi dikelasnya seperti kekasihnya sendiri. Hyunri hanya memandangi lelaki itu dengan tidak minat. Ia sudah terbiasa melihat yang seperti ini. Mi Hwa, ia selalu melakukan hal yang lebih romantis dan mesra daripada ini. Sedangkan yang Hyunri dapatkan hanya tatapan dingin dan kadang sapaan sok akrab.

"Kau ingin pulang bersama dengan ku?" tanya Donghae ketika ia keluar kelas bersama Hyunri. Ia meminta Hyunri membantunya untuk membawa buku - buku tugas siswi dikelasnya. Ya sebenarnya Donghae tidak begitu suka dengan kebisingan para gadis pemuja itu. Kalau Hyunri, ia sudah terbiasa bersikap dingin dengan gadis itu.

"Tidak perlu, aku bisa pulang bersama Tae Ri"

Hyunri menaruh buku - buku itu di atas meja kerja Donghae. Ia berbalik untuk meninggalkan tempat itu. Namun dengan cepat, lagi - lagi Donghae menarik tangannya dan meraih pinggang gadis itu lalu memeluknya. Mata Hyunri memanas. Lebih baik Donghae bersikap dingin padanya seolah tidak menginginkannya daripada harus seperti ini.

"Hyunri -ah... Tetaplah begini. Aku... Aku merindukan Mi Hwa"

#plak!

Hyunri langsung menampar pipi kanan Donghae dan melepaskan tangan Donghae yang melingkar dipinggangnya. Hyunri tidak bisa selamanya menjadi bayangan. Bayangan Mi Hwa ketika Donghae merindukan gadis itu. Bayangan hitam ketika ia diabaikan. Donghae memegangi pipinya yang terasa panas dan memerah, ia menatap Hyunri dengan kesal.

"Kau..."
"APA?! KAU MAU MARAH KARENA AKU MENAMPAR MU?! KAU MAU BILANG KAU SAKIT HATI HUH?! LALU APA KAU TAHU BAGAIMANA PERASAAN KU?!"

Hyunri langsung keluar dan membanting pintu ruangan itu dengan kasar. Pada akhirnya, air matanya menetes turun. Ia menangis tanpa suara. Ia membiarkan suara hentakan pada setiap langkah kakinya bergema dilorong gedung kursus itu. Seandainya saat ini ada jin yang bisa mengabulkan permintaannya, mungkin ia akan meminta agar dirinya dan Donghae tidak pernah bertemu.

+
20 November
Hari ini aku menampar Donghae diruang kerjanya. Aku tidak berniat melakukan hal itu tapi... Keberadaan ku disisinya hanya sebagai bayangan saja. Aku tidak bisa terus hidup seperti ini. Semua ini bisa membunuh ku dengan perlahan. Aku harus apa sekarang? Aku sudah tidak sanggup lagi.

Hyunri menatap buku hariannya.

Air matanya jatuh dan membasahi lembaran kertas itu. Ia menundukkan kepalanya, menatap meja belajarnya. Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi besok. Hari libur, itu berarti ia dan Donghae akan ada dalam satu atap yang sama selama seharian penuh.

+

Donghae menghela nafas berat. Bukan ini yang diharapkannya. Bukan sebuah tamparan atau bentakkan dari Hyunri. Ia tahu saat keluar ruangan pasti gadis itu menangis, atau mungkin tidak. Donghae sendiri tidak pernah melihat gadis itu menangi meski sedingin apapun sikapnya terhadap Hyunri. Gadis itu cukup kuat untuk berdiri sendiri. Tidak seperti Mi Hwa. Donghae sangat mencintai Mi Hwa dan gadis itu sangat membutuhkannya. Mi Hwa ke London bukan karena alasan liburan seperti yang ia katakan pada Hyunri, Mi Hwa sedang menjalani pengobatan atas penyakitnya.

Entah kenapa ia tidak bisa jujur dengan Hyunri tentang Mi Hwa. Beberapa kali ia mencoba maka sebanyak itu juga ia gagal. Donghae menatap daun pintu didepannya dengan tatapan nanar. Itu kamar Hyunri. Meski mereka sudah menikah selama satu tahun setengah, mereka tidak pernah sekalipun tidur dalam satu kamar. Alasannya adalah karena Hyunri masih sekolah dan belum cukup umur meski kenyataannya Hyunri sudah dewasa dan mereka sendiri yang memang tidak ingin terikat terlalu jauh namun setidaknya orangtua mereka bisa menerima alasan yang tersebut.

"Hyunri -ah... Mianhae..."

+

"Hyunri, bisa temani aku ke toko buku?"

Tae Ri memandang Hyunri dengan puppy eyes -nya. Hyunri sendiri merasa moodnya sedang tidak baik. Lagipula rencananya hari ini ia ingin meminta bantuan Donghae untuk mempersiapkan ujiannya nanti. Ia mempertimbangkannya sesaat namun getar ponsel disaku mengganggu jalan pemikirannya. Hyunri mengeluarkan ponsel dari saku celananya dan membaca isinya dengan seksama.

From : Donghae oppa
Hyunri, aku pulang agak telat. Mi Hwa baru kembali dari London dan ia membutuhkan ku. Ku harap kau tidak masalah dengan hal ini. Aku akan kembali kerumah secepatnya dan jangan tunggu aku. Kau makan dan tidur duluan saja. Sampai nanti.

Hyunri membaca pesan itu sekali lagi.
Mi Hwa baru kembali dari London dan ia membutuhkan ku.

Baginya kalimat itu sudah cukup menjelaskan posisinya dihati seorang Lee Donghae. Hyunri memutuskan untuk memenuhi permintaan Tae Ri. Meskipun ia pulang cepat pun tidak ada gunanya. Donghae sedang bersama gadis asing itu. Dan dia tidak ingin menjadi hewan peliharaan penjaga rumah.

"Baiklah, aku akan menemani mu"

Tae Ri memekik bahagia lalu menggandeng Hyunri dengan riang. Sedangkan Hyunri hanya tersenyum kecil melihat tingkah temannya itu.

+

"Jadi bagaimana kehidupan mu tanpa ku, huh?"

Mi Hwa tersenyum kecil ke arah Donghae sambil memainkan jemari lelaki itu dalam genggamannya. Syal pemberian Donghae melilit dengan rapi dilehernya. Donghae tersenyum kecil sambil mengacak puncak kepala gadis itu, membuat rambutnya yang halus kini menjadi sedikit berantakan.

"Kau merusak tataan rambut ku!"
"Kau akan tetap terlihat cantik, Mi Hwa"

Tiba - tiba saja Mi Hwa mencium bibir Donghae dengan cepat. Lelaki itu membuka matanya karena terkejut sedangkan tanpa mereka sadari diseberang sana, Hyunri dan Tae Ri menatap dengan tidak kalah terkejutnya.

"OMO!! Aku tidak tahu sonsaengnim sudah punya yeojachingu"

Hyunri bisa merasakan kalau pipinya basah. Bukan karena tiba - tiba saja hujan turun ditengah musim dingin ini, namun karena air matanya yang meleleh seiring dengan perasaan sesak didadanya. Tae Ri menatap Hyunri dengan tidak mengerti. Dan beranggapan kalau Hyunri baru saja patah hati karena Donghae dan gadis asing itu.

"Hyunri -ah?"
"Donghae oppa..."

Cara Hyunri memanggil Donghae membuat Tae Ri terkejut. Sejak kapan Hyunri memanggil Donghae, guru mereka dengan panggilan oppa? Hyunri langsung roboh ke aspal. Ia terisak pelan sambil berlutut disana. Tae Ri sedikit kebingungan dengan reaksi Hyunri yang tiba - tiba. Ia berharap Donghae tidak melihat ke arah mereka. Ia tidak tahu ada apa, yang jelas ia tidak ingin Donghae melihat Hyunri bersimpuh dijalanan seperti ini.

+

Tae Ri mengajak Hyunri untuk menginap di apartemennya. Ia tidak ingin Hyunri yang dalam keadaan kacau seperti itu berada dikediamannya sendirian. Yang Tae Ri tahu adalah Hyunri tinggal disebuah rumah mewah sendirian karena orangtuanya berada di Busan. Hyunri menatap gelas didepannya dengan pandangan kosong, hatinya masih terasa sakit dan hancur.

"Hyunri -ah, aku tidak tahu ada apa tapi..."
"Aku baik - baik saja Tae Ri"
"Baiklah, aku akan ke minimarket sebentar untuk membeli beberapa keperluan.

Hyunri menjawabnya dengan anggukan. Tae Ri menyerah, ia memutuskan untuk membiarkan Hyunri sendiri untuk saat ini. Gadis berambut pirang itu meninggalkan Hyunri sendirian dikamar tamu. Hyunri beranjak dari duduknya lalu mengambil ponselnya yang ada didalam tas. Puluhan panggilan tak terjawab dan belasan pesan singkat dari Donghae masuk kedalam ponselnya. Hyunri mengernyitkan alisnya dan melihat jam. Sudah jam 11 malam, pantas saja Donghae melakukan hal ini. Namun ia yakin setidaknya lelaki itu bisa tenang bersama Mi Hwa, tanpa kehadirannya.

Sementara itu Donghae masih berada diluar, ia sedang mencari Hyunri. Takut sesuatu yang tidak diinginkan terjadi pada istrinya itu. Entah kenapa rasanya ia sedikit takut kehilangan Hyunri namun ia tidak bisa melepaskan Mi Hwa begitu saja. Ada banyak kenangan manis bersama Mi Hwa. Donghae menatap lurus ke arah jalan raya, ia melihat Tae Ri. Setahunya Tae Ri adalah teman kursus yang  paling dekat dengan Hyunri. Lelaki itu memarkir mobilnya dipinggir jalan dan mengahampiri Tae Ri.

"Tae Ri?"
"Donghae sonsaengnim?"
"Apakah... Hyunri..."
"Uhm... Dia ada bersama ku.Waeyo?"

Donghae tidak menjawab, ia menghela afas lega. Tae Ri benar - benar tidak mengerti ada apa sebenarnya dengan Hyunri dan Donghae. Keduanya tampak sangat aneh hari ini. Apa mungkin keduanya memiliki sebuah hubungan? Namun rasanya tetap tidak mungkin.

"Tae Ri, kau melupakan ponsel mu dan aku... Donghae oppa?"

Tae Ri memandang Donghae dan Hyunri secara bergantian. Donghae sendiri seolah melupakan keberadaan Tae Ri, ia langsung berjalan dengan cepat ke arah Hyunri yang sudah bersiap untuk lari dari sana namun Donghae dengan sigap menarik gadis itu kedalam pelukkannya.Tae Ri memutuskan untuk meninggalkan tempat itu, ia bisa minta penjelasan kepada Hyunri nanti.

"Kau kenapa tidak bilang dengan ku kalau kau pergi?"
"Sejak kapan kau peduli pada ku? Mi Hwa lebih membutuhkan mu daripada aku"

Pelukkan Donghae merenggang. Ia menatap Hyunri dengan dalam. Rasanya ia sangat merindukan dan mengkhawatirkan gadis dihadapannya ini. Namun ini semua semakin membuatnya tidak mengerti atas perasaannya sendiri.

"Donghae oppa?"

Donghae dan Hyunri menoleh. Mereka mendapati Mi Hwa sudah berdiri tidak jauh dari sana dan menatap mereka dengan kepedihan serta rasa kecewa. Ia menangis dan menggelengkan kepalanya seolah mengusir pemandangan yang baru saja ia lihat didepannya. Gadis itu berlari, Donghae masih diam ditempatnya. Hyunri menatap Donghae dengan heran, bahkan lelaki itu sama sekali tidak bergerak seinci pun untuk menahan Mi Hwa sampai Hyunri melihata da sebuah truk besar dibelakang gadis itu.

"Andwae!! Oppa!! Jung Mi Hwa!!"

Hyunri langsung histeris. Ia segera berlari ke arah Mi Hwa dan Donghae sama sekali belum sadar dari rasa terkejutnya sampai ia melihat Hyunri sudah hilang dari hadapannya dan tengah berlari ke arah Mi Hwa yang tampaknya berniat untuk bunuh diri. Donghae menyadari sesuatu, Hyunri berusaha menyelamatkan dan mencegah gadis itu. Ia ikut berlari namun...

#brak!

Hyunri terpental jauh, kepalanya menghantam trotoar jalan. Mi Hwa berdiri ditempatnya dengan shock. Supir truk itu melarikan diri. Donghae mengabaikan Mi Hwa yang masih berdiri mematung, ia langsung meraih tubuh Hyunri yang sudah bersimbah darah. Donghae terlihat sangat pucat dan panik. Istrinya, kini dalam keadaan sekarang.

"Hwang Hyun Ri..."
"Donghae oppa... Lee Donghae..."
"Aku akan membawa mu kerumah sakit, bertahanlah"

Sekeliling mereka sudah banyak orang yang berdatangan untuk melihat kejadian tragis itu. Beberapa berinisiatif untuk menelepon ambulans. Hyunri meremas lengan kemeja putih yang dipakai Donghae. Ia menahan rasa sakitnya. Ia berusaha tersenyum melihat lelaki yang diam - diam ia cintai itu.

"Oppa... aku bukan bayangan... aku gadis yang nyata... aku adalah Hyunri, bukan Mi Hwa"
"Apa maksud mu?"
"Ketika kau merindukan gadis itu, kau akan menganggap aku adalah Mi Hwa. Kau bilang aku adalah bayangan Mi Hwa. Ketika kau bersama gadis itu aku seolah tak terlihat dan terabaikan seperti bayangan"
"Mian..."

Donghae bisa melihat ada air mata meluncur dari ujung mata gadis itu. Darah segar sudah mengalir disekitarnya. Mi Hwa menyeruak diantara kerumunan. Ia terisak melihat kondisi Hyunri, gadis asing yang sama sekali tidak ia kenal.

"Oppa... uljima"

Hyunri bisa melihat kalau Donghae juga ikut menangis. Lelaki itu menyingkirkan rambut yang menutupi wajah gadis itu. Hyunri tersenyum kecil lalu menggenggam jemari Donghae dengan  lembut.

"Oppa... Besok adalah ulangtahun pernikahan kita yang ke-2. Ku harap kau mengingat ku meski hanya satu hari itu saja"
"Hyunri -ah, jebal... jangan bicara lagi. Kau akan kembali sehat, aku janji"
"Aniya oppa... aku sudah tidak kuat lagi. Aku lelah menahan rasa sakit"
"Mianhae... "
"Ini bukan salah mu. Ini salah ku yang tiba - tiba muncul diantara kau dan Mi Hwa"
"Hyunri -ah..."
"Oppa... Saranghaeyo... argh..."

Hyunri merintih kesakitan. Ia langsung menggenggam tangan Donghae dengan kencang, berharap ia bisa sedikit lebih kuat meski untuk beberapa detik saja. Ia masih ingin mendengar jawaban Donghae untuknya meski ia tahu satu hal, Donghae akan lebih mencintai Mi Hwa daripada dirinya.

"Oppa... jaga Mi Hwa"
"Aniya... Hyunri -ah... aku..."
"Saranghae oppa... Saranghae..."

Hyunri menangis.
Kedua pipinya basah karena air mata dan darah. Donghae menganggukkan kepalanya, ia mencium bibir gadis itu dengan lembut sambil berbisik pelan.

"Nado saranghae"

Hyunri tersenyum lalu memejamkan matanya dengan perlahan. Donghae terkejut, ia langsung memeluk tubuh gadis itu sambil menangis. Ada rasa bersalah didalam hatinya. Ia bahkan baru menyadari mencintai gadis itu pada detik terakhir. Ia menyesali segala sikapnya terhadpa Hyunri selama ini. Namun waktu akan terus bergulir dan kehidupan akan terus berlanjut. Tidak ada yang bisa merubah kenyataan.

+

Donghae berdiri menghadap jendela dengan setelah hitamnya. Ia berada dikamar Hyunri. Gadis yang pernah berada disisinya dalam hidupnya. Donghae mengedarkan pandangannya dan mendapati sebuah buku harian diatas meja Hyunri. Donghae melangkahkan kakinya ke arah meja itu dan duduk ditepian tempat tidur yang ada disana. Ia membukanya dengan perlahan dan membacanya dengan seksama.

-

Aku suka tanggal 22 November 2011, karena disaat itu aku menikah dengan Donghae oppa. DIa membuat ku jatuh cinta pada pandangan pertama. Tapi... Ku dengar ia memiliki seorang kekasih bernama Mi Hwa. Bagaimana dengan ku? Bagaimana dengan gadis itu?

.

Hari ini Donghae oppa tertawa seperti anak kecil ketika melihat acara televisi. Sangat cute. Aku menyukainya. Ya meski ia selalu bersikap dingin didepan ku. Apa acara televisi itu lebih menarik daripada aku? Mungkin iya.

.

HAH?! Eomma mengirim ku ketempat kursus bersama Donghae oppa?
Dia menjadi sonsaengnim disana. Sangat keren!! Hanya saja aku tidak terlalu menyukai sikapnya yang berlebihan kepada gadis - gadis dikelas itu. Aku cemburu.

.

Mi Hwa...
Mi Hwa segalanya bagi Donghae oppa dan aku bukan siapa - siapa.

.

Donghae oppa... Donghae oppa... saranghaeyo...

.

Kau sangat membenci ku, ne?
Tidak pernah bicara dan menatap ku sedikit pun? Selalu menhindari ku?
Apa dosa ku kepada mu begitu besar?

-

Donghae membaca setiap halamannya sambil terisak pelan. Ia kini menyadari bagaimana ia telah menyakiti gadis itu dengan teramat sangat. Ia merasa saat ini sebagai manusia yang paling kejam. Ia menyia - nyiakan Hyunri. Gadis dalam hidupnya. Semilir angin lembut memasuki ruangan itu dan menyentuh Donghae dengan lembut. Tidak ada yang berubah. Hyunri sudah tiada dan tidak akan pernah kembali. Donghae tidak bisa berbuat apa - apa. Yang ia tahu, gadis itu pergi membawa separuh hatinya dan mengubur perasaan cinta yang teramat dalam untuknya.

-END-


Mian ya kalau ceritanya gaje dan gak ada feelnya. Senang bisa berpartisipasi untuk Super Junior Fanfiction ^^
-Athena-

Comments

Popular This Week

Trunk - 고갱 (Gogang) [Let Free the Curse of Taekwondo OST]

Oh It’s my first time Something makes my heart beat again A hundred promises and a hundred words that are unforgettable such a lovely day But Then I become depressed again Because of a hundred habits that we made before made before step by step Love, It's not being faded It's just getting old together Driving of midnight why have I never known the difference between one and two One and two It was just Saturday my favorite song was playing on the radio And it all just happened by chance nothing more than that More than that somehow I was feeling so sad about the line of the song and then I became depressed again Because of a hundred songs that you played before step by step Love, It's not being faded It's just getting old together Driving of midnight why have I never known the difference between one and two Was it all because of you? load the trunk Let's leave this old town are you with me are you with me step by step Love, It's not being faded It'...

Popular All the Time

ONESHOOT = 아직은 안녕 우린 안돼요/ We can’t Separated Yet

아직은 안녕 우린 안돼요 We can’t Separated Yet Black Romance present special JH_Nimm’s birthday 2 A story by JH_Nimm ( http://jh-nimm.blogspot.com , http://www.twitter.com/JH_Nimm ) Title: 아직은 안녕 우린 안돼요 Also known as: We can’t Separated Yet Genre: Romance, Sad, Hurt, Family Rating : T Length : Oneshoot Disclaimer: Ini FF murni hasil dari pemikiran saya dan bukan hasil plagiat. So , jangan di Co-Pas seenak jidat, jangan di re-share tanpa seizin saya dan jangan di plagiat. Ini FF spesial ulang tahun saya. Like it, leave your comment, please… dislike it, don’t bashing, please… NO silent reader! Happy Reading… Gomawo…^^ Back sound      : Evanescence – My Immortal Main Cast: Lee Ji Hyeon EXO M’s Li Jia Heng (Kris) as Wu Yi Fan F(x)’s Victoria as Song Qian EXO M’s Luhan as Xi Lu Han Lee Jung Kwon Wu Xian Hua and other cast   = PROLOG = I want to learn all about you What do you lik...