THE WAY TO MEET YOU
Tittle :The Way to Meet You
Author :Puputasl Cloudsfishy Elf (@99KikiELF)
Genre :Comedy,Romance,Friendship
Length :Oneshoot
Main Cast:
Cho Kyuhyun/Marcus Cho
Choi Hyunra/Ririn
Support Cast:
Kim Jong Woon/Yesung/Jeremy Kim
Lee Hyukjae/Spencer Lee
Lee Sungmin/Vincent Lee
Lee Hyunri
Kim Yeon Hwa and other
Note:
Annyeong…..FF ini tercetus karena ide dari eonni aku yaitu Ririn eonni.Jadi disini saya cuma mengembangkan saja.Eonni mian kalau banyak typo,kalau mengecewakan dan gak sesuai harapan,dan juga lama publish nya.Sengaja tunggu tahun baru kkk *ngeles* sebenernya lama karena mendadak saya kehilangan feeling buat nulis hehe.Disini anggap aja semua pemain bisa bahasa Indonesia maupun Korea dengan baik.Aku sengaja ambil setting di Papua.Terima kasih juga buat sahabat aku Sari yang udah bantuin aku^^ Oke cukup cuap-cuap saya.
DON’T COPAS AND DON’T BASHING.
~ALL AUTHOR POV~
~Happy Reading~
QOUTES:
It’s a gift to fallin love
Once in a life time
It’s a Miracle to fall twice
South Korea ,Seoul
Di sebuah kamar tampaklah seorang namja yang tengah sibuk mengemasi barang-barangnya ke dalam koper yang tergeletak di atas ranjang dengan sesekali menggumamkan sebuah lagu.
“Kau jadi pergi kesana Kyu?” tanya namja berwajah imut itu yang baru masuk ke kamar itu.
“Eum,akau ingin mencari suasana yang berbeda.Merefreshingkan pikiran sejenak dan aku juga merindukan sepupuku yang ada disana.” Jawab Kyuhyun sembari duduk di samping namja itu.
“Tunangan Hyukjae itu?Dia juga ikut kesana?”
“Eum,Hyukjae dan Yesung Hyung akan ikut.Tapi Yesung hyung akan berangkat terakhir karena Hyunri juga akan ikut.”
“Hmm,aku akan menyusul setelah jadwal Sukira selesai.”
“Arraseo,Sungmin Hyung.”
Kyuhyun kembali melanjutkan kegiatannya untuk mengemasi barangmya lagi yang sempat tertunda karena kedatangan Sungmin tadi.
“Indonesia ,I’m coming.”
Soekarno Hatta Airport
Terlihat seorang yeoja tengah menengokkan kepalanya kekanan dan kekiri seperti mencari seseorang.Matanya langsung tertuju pada dua orang namja yang tengah memakai hoodie dan masker.Dengan sekejap yeoja itu berlari ke pelukan salah satu dari namja itu.Tidak peduli tatapan aneh dari beberapa orang yang berlalu lalang disana.
“Bogoshippo oppa”
“Aku tahu.Nado bogoshippo sayang”
“Ekhem…Jadi adikku tersayang ini lebih merindukan tunangannya dari pada oppanya sendiri.” Rajuk salah satu namja itu yang sudah tidak tahan melihat adegan drama itu tadi.Menggelikan,pikirnya.Sontak saja kedua orang itu lekas melepaskan pelukannya.
“Yaak,Kyuhyun oppa,bangun.”
“Kenapa kelapa itu bisa jatuh ke tempat yang tepat.” Gumam Hyukjae yang melihat ke arah kelapa yang jatuh mengenai kepala Kyuhyun itu.
“Permisi,maaf aku tidak sengaja menjatuhkan kelapa itu.Sekali lagi aku minta maaf.” Ujar seorang yeoja yang baru turun dari pohon kelapa itu.Yeon Hwa dan Hyukjae mendongak.
“Eonni…”
“Yeon Hwa…”
***
“Maaf,aku benar-benar tidak sengaja Yeon-ah”
“Tidak apa-apa Ririn eonni.Lagi pula Kyuhyun oppa pasti juga akan sadar.”
Sekarang mereka tengah berada dirumah Ririn,sahabat Yeon Hwa yang sudah di kenalnya lebih dari 5 tahun.Bahkan Yeon Hwa sudah menganggapnya seperti kakaknya sendiri.Yeon Hwa sendiri sebenarnya blasteran antara ayahnya yang dari Korea dan ibunya yang dari Indonesia.Yeon Hwa lebih memilih tinggal di Indonesia bersama ibu dan neneknya.Sementara ayahnya harus bolak-balik Indonesia-Korea karena urusan pekerjaan.
“Tunggu,siapa kau bilang?Kyuhyun oppa?Dan dia juga mirip Eunhyuk Super Junior.” Pertanyaan sekaligus pernyataan itu lolos begitu saja dari mulut Ririn.
“Iya eonni,mereka ini memang member Super Junior Cho Kyuhyun dan Lee Hyukjae.” Jelas Yeon Hwa.Ririn sendiri melihat Hyukjae dan Kyuhyun bergantian lalu tersenyum simpul dan menggelengkan kepalanya.
“Yeon Hwa sayang,kau pasti tahu kalau eonni adalah ELF dan SparKyu.Mereka tidak mungkin Kyuhyun oppa dan Hyukjae oppa,mereka hanya mirip.Mustahil kalau mereka ada disini.Kau tidak perlu sampai membawa teman-temanmu yang mirip dengan mereka hanya untuk menghiburku.Tapi terima kasih,sayang.”
“Tapi eonni mereka ini…”
“Sudahlah.Jika sudah selesai turunlah ke bawah.Nenek sudah memasak makan malam untuk kita.” Ririn tersenyum sambil keluar kamar,meningggalkan Yeon Hwa dan Hyukjae yang menganga tak percaya.Yeon Hwa hendak mengejar Ririn tapi sebuah tangan menahannya.
“Kyuhyun oppa,kau sudah bangun?Gwaenchana?”
“Eum,hanya sedikit pusing.Aigoo mimpi apa aku semalam sampai mengalami kejadian seperti ini.Dan siapa temanmu itu Riri arau siapalah mengaku sebagai ELF dan SparKyu tapi tidak mengenali idolanya.Bagaimana bisa aku mempunyai fans seperti dia?” Ujar Kyuhyun dengan mimik wajah sendu yang di buat-buat membuat Yeon Hwa dan Hyukjae mencibirnya dan pergi ke ruang makan.
“Yak,kalian mau kemana!”
Dinning Room
Di ruang makan ini terlihat lima orang tengah menikmati makanannya tanpa sepatah katapun.Memang itulah peraturan yang di buat nenek Ririn.Selama makan tidak boleh bicara.Ririn terus saja menatap Hyukjae dan Kyuhyun bergantian saat makan,membuat keduanya risih.
“Eonni-ya sudah puas memandang mereka?Dari tadi kau tidak mengalihkan pandanganmu sedikit pun.” Ujar Yeon Hwa stelah makan malam itu selesai.Ririn hanya membalasnya dengan senyuman polosnya.
“Aku hanya tidak habis pikir,bagaimana ada orang yang mirip seperti ini.Lihatlah mata,hidung,dan bibir mereka sangat mirip.Bahkan dia juga mempunyai pipi berlubang seperti Kyuhyun oppa.” Sontak ucapan terakhir Ririn membuat Kyuhyun menatapnya tajam.
“Yak!Kau…” Pekik Kyuhyun tertahan
“Aigoo,bahkan suara mereka sangat mirip.”
“Eonni-ya,aku kan sudah bilang kalau mereka-
“Kami ini hanya mirip dengan mereka.Aku Marcus dan dia Spencer.” Kyuhyun dengan lantangnya mengucapkan kalimat itu,membuat Yeon Hwa dan Hyukjae menganga tak percaya.
“Bahkan namamu sama dengan nama barat mereka.Eum,berarti teori tentang adanya tujuh orang yang sama didunia itu memang benar adanya.Baiklah karena kalian berdua lebih tua dariku dan bersal dari Korea,maka aku akan memanggil kalian Marcus oppa dan Spencer oppa.Bagaimana?” Pertanyaan dan pernyataan Ririn benar-benar membuat ketiga orang di depanya itu menganga tak percaya.Dia ini terlalu polos atau bagaimana?Pikir Kyuhyun.Kyuhyun mengacak rambutnya frustasi.
“Terserah kau sajalah.Aku mau istirahat.” Kyuhyun pun berlalu meninggalkan ruang makan.
***
Sinar matahari perlahan menempati singgasananya.Menggantikan posisi bulan yang telah menghilang karena sinarnya.Mulai bekerja untuk menyinari dunia ini.Membangunkan setiap orang yang masih setia meringkuk dalam selimut.Tak terkecuali yeoja ini yang tak lain adalah Ririn.
TING TONG TING TONG
“Eungh.siapa pagi-pagi datang bertamu ?” Gerutu Ririn yang mulai beranjak untuk membuka pintu.Baru saja ia hendak membuka suara,kedatangan orang-orang itu membuat suaranya tercekat di tenggorokan.
“IGE MWOYA?!!”
Ririn tak henti-hentinya berdecak kagum melihat empat orang namja di depannya.Memandang mereka dengn tatapan polosnya.
“Sekarang apa lagi?Kemarin mirip Kyuhyun oppa dan Hyukjae oppa,sekarang Yesung oppa dan Sungmin oppa.” Ririn menggelengkan kepala tak percaya.
“Eonni-ya, kau masih tidak percaya kalau mereka benar-benar member Super Junior hah?” ujar Yeon Hwa dengan suara frustasi. Bingung dengan Ririn yang tak kunjung percaya pada ucapannya. Dan jawaban Ririn dengan menggelengkan kepala pertanda ‘Tidak’ membuat Yeon Hwa semakin frustasi.
“Jangan bilang kalau nama mereka Jeremy dan Vincent?” tebakan Ririn dijawab dengan anggukan dari mereka berdua. Ririn lagi-lagi berdecak kagum melihat kemiripan ini. Lalu tatapannya beralih pada seorang yeoja yang ikut datang bersama Yesung dan Sungmin.
“Oh, anyeong naneun Lee Hyunri imnida, aku tunangan Jeremy oppa.” Hyunri memperkenalkan diri dengan sopan dan ramah. Hyunri memang sudah tahu akan hal ini, karena Yeon Hwa memberitahunya. Yesung sontak memandang Hyunri seolah berkata ‘apa maksudmu’ yang hanya dijawab dengan senyumannya.
“Oh, anyeong eonni. Naneun Ririn imnida atau kau bisa memanggilku Choi Hyunra jika mau.”
“Ckck, Choi Hyunra.” Perkataan atau yang lebih tepatnya sebuah cibiran dari Kyuhyun sontak membuat Ririn menatapnya tajam.
“Aish, sudahlah. Aku mau mandi lalu menyiapkan sarapan untuk kalian. Jangan lupa kalian harus siap-siap juga, karena kita akan jalan-jalan hari ini.” Ririn segera beranjak meninggalkan keenam orang itu.
“Aku baru menjumpai seorang fans yang tidak percaya idolanya ada dihadapannya.” Pernyataan Yesung diamini oleh Sungmin.
“Dan parahnya lagi dia seorang SparKyu.” Tambah Sungmin seraya memandang Kyuhyun.
“Lihat saja nanti Hyung, dia pasti akan menyesal tidak mengenali seorang Cho Kyuhyun.” Ucap Kyuhyun lengkap dengan smirknya, membuat orang yang ada disana sedikit takut.
“Lihatlah Hyung, bahkan kemanapun dia pergi ia selalu mengingatku, ckckck.” Ujar Kyuhyun pada Sungmin. Mereka tengah melihat foto Ririn yang ada disana. Dan pandangan Kyuhyun berhenti pada sebuah foto Ririn yang tengah menuliskan nama ‘Kyuhyun’ di pasir pantai.
“Dia pasti akan senang jika menyadari keberadaanmu, Kyu.”Jawab Sungmin. Kyuhyun hendak membuka suara tapi sebuah suara mengintrupsi obrolan mereka.
“Oh, kalian sedang apa? Kajja kita berangkat.” Ajak Ririn yang sibuk mengecek tasnya tanpa memandang Kyuhyun dan Sungmin.
“Baiklah, kita akan pergi menggunakan sepeda ini,” ujar Yeon Hwa sambil menunjuk empat buah sepeda. Mereka sekarang tengah berkumpul di depan rumah Ririn.
“Aku dengan Spencer oppa, Hyunri eonni dengan Jeremy oppa, Marcus oppa dengan Ririn eonni dan Sungmin oppa sendiri, bagaimana?” sontak ucapan Yeon Hwa membuat Ririn menghentikan aksi menggeledah tasnya yang tak kunjung selesai dari tadi.
“Mwo? Aku dengan Mar…cus oppa?” ujar Ririn sedikit terbata ketika melihat Kyuhyun yang menggunakan kaos putih dipadu dengan celana panjang berwarna crem ditambah tas ransel berwarna putih membuat penampilannya mempesona dihadapan Ririn . bahkan dia tidak sadar, jika ia tidak berkedip saat menatap Kyuhyun.. membuat orang yang ada disana terkikik geli. Kyuhyun sendiri hanya menggelengkan kepala melihat ekspresi Ririn kepadanya. Dia turun dari sepeda lalu menghampiri Ririn. Setengah berbisik dia berkata tepat di telinga Ririn.
“Hei nona Choi Hyunra sampai kapan kau akan memandangku seperti itu? nanti bola matamu bisa lepas dari tempatnya.” Ujar Kyuhyun menggoda Ririn. Dan tepat, ketika Ririn tersadar dari lamunannya wajah Kyuhyun hanyak berjarak 5 cm dari wajahnya. Ia dapat melihat Kyuhyun menyeringai lalu..
CHUP~~~
Kyuhyun mencium pipi Ririn sekilas, membuat yeoja itu membulatkan matanya tak percaya. Bahkan ia merasakan wajahnya memanas sekarang. Sedangkan Kyuhyun dengan polosnya tersenyum puas lalu kembali menaiki sepedanya.
“Hwahahaha…”
Suara tawa itu serempak terdengar dari sana membuat Ririn tersadar.
“Aigo, eonni mukamu memerah.”
“Ne, saengi-ya, dia benar-benar polos. Lihatlah ekspresinya tadi benar-benar lucu.”
Sementara Ririn, mati-matian menahan malu. Ia menundukkan kepalanya dalam-dalam sambil memegangi pipinya tadi.
“Yak!!! Hentikan !!!”Teriak ririn lalu menuju ke arah Kyuhyun. Dengan polosnya dia duduk di bangku boncengan.
“Kajja oppa, kita berangkat.”
@Pegunungan Jayawijaya
“Waw, pegunungan ini benar-benar indah. Aku tak menyangka ada tempat seperti disini.” Decak kagum itu keluar dari mulut Sungmin yang memandang pegunungan ini dengan takjub.
“Tentu saja oppa. Namanya pegunungan Jayawijaya. Memiliki puncak dengan ketinggian 4800 mdpl yang diselimuti salju abadi, dan merupakan salju satu-satunya yang ada di Indonesia. Gunung ini juga merupakan gunung tertinggi di Indonesia. Meski berada di ketinggian 4800 mdpl, fosil kerang misalnya dapat dilihat pada batuan gamping dan klastik yang terdapat di pegunungan Jayawijaya. Karena itu, selain menjadi surganya para pendaki. Pegunungan Jayawijaya juga menjadi surganya para peneliti geologi dunia, tapi sayangnya, salju yang dimiliki oleh beberapa puncak bahkan saat ini sudah hilang karena perubahan cuaca secara global.” Penjelasan Ririn mendapat tatapan kagum dari semua orang disana, kecuali Yeon Hwa. Bahkan ia selalu mendapat cerita yang sama setiap kali ia datang di pegunungan ini.
“Waw, kau bisa tahu sampai sedetail itu? Benar-benar hebat.” Hyukjae mengajukan dua jempolnya pada Ririn yang dibalas senyuman bangga darinya.
“Ckckck, tidak usah seperti itu oppa. Setiap kali ia datang kemari pasti dia akan bercerita hal yang sama. Lagi pula wajar saja dia tahu sedetail itu, ia kan sering datang kemari.” Ujar Yeon Hwa yang mendapat sorot tajam dari Ririn.
“Bagaimana kalau kita mencoba mendaki puncaknya?” saran Kyuhyun yang disetujui oleh Yesung, Sungmin dan Hyukjae.
“Andwe!!!” teriak Ririn, Yeon Hwa, dan Hyunri bersamaan membuat keempat namja itu mengernyit bingung.
“Wae?”
“Pokoknya kami tidak setuju. Itu berbahaya oppa,”
“Tapi Hyunri sayang…”
“Sekali tidak tetap tidak.” Ucap Hyunri lalu melangkahkan kakinya meninggalkan keempat namja itu diikuti Yeon Hwa dan Ririn. Sementara keempat namja itu, mau tak mau mengikuti mereka sambil sesekali menggerutu tak jelas.
@Taman Nasional Lorentz
“Ini adalah taman Nasional Lorentz, taman nasional ini membentang dari puncak pegunungan Jayawijaya yang berselimut salju sampai ke perairan pesisir pantai di laut Arafura. Taman nasional ini memiliki luas 2.505.600 hektar dan merupakan salah satu situs warisan dunia di Indonesia. Taman nasional ini memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dari satwa sampai tumbuhannya.” Jelas Ririn.
“Oh Kyu, cepat foto burung itu.” Titah Yesung.
“Ini unik Hyung,” ucap Kyuhyun sambil memperlihatkan hasil jepretannya.
“Namanya burung Pigeon Crowned Selatan. Ditemukan di taman nasional Lorentz hanya terbatas pada hutan dataran rendah selatan New Guinea.”
“Namanya unik, masih adakah tempat-tempat menarik disini?” tanya Hyunri.
“Tentu saja eonni, besok kita akan mengunjungi tempat lainnya.” Jawab Ririn.
“Kau pantas sekali menjadi Tour guide kami Rin-ah, hwahahaha….” Ujar Kyuhyun.
JLEEBB!!!
“Aww, yak…!!!” pekik Kyuhyun sembari mengusap kakinya yang baru saja diinjak Ririn.
“Rasakan itu,”
@Rumah Makan Raja Ampat
“Rumah makan Raja Ampat,” ujar Sungmin mengeja setiap kata dalam kalimat tersebut.
“Namanya unik.” Gumam Sungmin.
“Anyeong,” sapa salah satu pelayan di sana sambil sedikit membungkukkan badan.
“Oh, anyeong.” Jawab Kyuhyun sambil sedikit membungkukkan badan diikuti yang lainnya.
“Ia pasti tahu kalian dari Korea, jadi ia sengaja menyambut kita seperti itu.” Bisik Ririn. Semua mengangguk mengerti.
“Kami pesan Sup Ayam Ginseng Raja Ampat, enam es krim cokelat dan satu es rasa cokelat saja.” Ririn menyebutkan pesanannya setelah bertanya pada orang-orang disampingnya ini. Pelayan itu mencatat pesanan itu lalu berlalu dari meja itu dengan tersenyum.
“Tidak terasa kita hampir seharian ini jalan-jalan disini. Padahal kita hanya mendatangi dua tempat,”
“Itu karena kita berlama-lama disana.” Jawab Hyunri. Setelah beberapa menit menunggu akhirnya hidangan mereka datang juga. Mereka langsung mencoba sup Ayam Ginseng Raja Ampat itu dengan antusias.
“Hmm, mashita…” ujar Hyukjae setelah mencicipi sup itu yang diamini yang lainnya. Ririn hanya tersenyum simpul melihat tingkah polos mereka yang seperti anak kecil. Tatapannya terpaku pada Kyuhyun yang tengah asyik menyantap makanannya. Pandangan mereka bertemu saat Kyuhyun juga memandang kearahnya. Tiba-tiba saja jantung Ririn berdetak cepat saat melihat Kyuhyun tersenyum manis padanya.
“Ekhem, aku rasa makan dengan saling tatap itu bisa membuat kita kenyang seketika.” Ujar Yesung menggoda keduanya yang sudah salah tingkah.
“Sup Ayam Ginseng ini bagus untuk kesehatan terutama menjaga stabilitas tubuh. Kuah sup ayam ginseng rasanya seperti jamu yang mengandung ginseng. Bedanya sup ini ada beberapa potong ayamnya, sehingga menyeruput sup sambil mengunyah daging ayam.” Jelas Ririn mengalihkan perhatian.
“Ririn?” sapa seorang namja yang otomatis membuat semuanya mendongak.
“Daniel?” ujar Ririn. Daniel langsung saja memeluk Ririn tanpa menghiraukan keadaan sekitarnya. Entah kenapa pandangan Ririn menjurus pada Kyuhyun yang malah memalingkan wajahnya. Kyuhyun sendiri tidak menyadari bahwa ia mencengkeram sendoknya terlalu kuat.
“Ekhem… aku sudah kenyang, aku pulang dulu.” Kyuhyun langsung saja pergi tanpa menunggu persetujuan yang lain.
“Marcus oppa…”
***
“Bagaimana ini? Masuk atau tidak? Tapi kenapa kau harus bingung seperti ini?” gumam Ririn.
Ririn sibuk mondar mandir di depan kamar Kyuhyun bermaksud untuk menjelaskan kejadian kemarin. Sesekali ia meneguk air putih yang setia menemaninya sejak tadi. Sampai akhirnya dia berbalik dan …
“Kyaaa….”
“Yak!!!”
“Op…oppa, maaf aku tidak sengaja. Benar-benar tidak sengaja.” Ririn berkali-kali menundukkan kepalanya untuk minta maaf.
“Hwahahaha… dasar kau ini.” Ujar Kyuhyun seraya menahan tawa. Sontak Ririn mendongak melihat Kyuhyun yang bahkan sejak kapan berada amat dekat dengannya.
“Tidak perlu sampai seperti itu,” Kyuhyun menyentil dahi Ririn pelan kemudian berbalik ke kamarnya.
“Aigoo, kenapa jantung ini? Tidak boleh. Jantung ini hanya boleh berdetak cepat untuk Kyuhyun oppa saja.”
@ Morning, Ririn’s Garden
Terlihat Ririn tengah asyik menyiram tanaman kesayangannya di kebun. Sesekali dia menggumamkan lagu-lagu kesukaannya.
“Ada apa ini, kenapa karenanya harus macet pada saat seperti ini? Padahal ini kurang sedikit.” Gerutu Ririn kesal.
“Sudahlah, kau ambil air saja dengan ember. Nnati aku akan menyuruh orang untuk membenarkannya.” Saran sang nenek.
“Eum, aku mengerti nek.” Jawab Ririn.
Dengan langkah berat, ia terpaksa mengambil air dengan ember.
“Aigoo, ini berat sekali.” Keluh Ririn. Ririn terus berusaha membawa ember itu, hingga…
“Kyaaa….”
“Byuur….”
Sontak teriakan Ririn yang cukup kencang membuat orang-orang yang ada disana langsung datang bergerombol.
“Omona, kau kenapa Rin-ah?” tanya Hyunri yang baru datang lalu membantunya berdiri.
“Aww, pinggangku eonni, pinggangku sakit.”
“Aish, makanya kau hati-hati, jadi terpelesetkan? Yak kenapa kalian malah diam saja?” omel Hyunri yang tidak mendapat jawaban dari salah satu mereka, yang ia lihat malah ekspresi menahan tawa dari semua orang dihadapannya itu. Hyunri menoleh ke arah Ririn yang mengedikkan bahu tanda tak tahu. Mereka berdua ikut menoleh ke objek yang membuat teman-temannya menunjukkan ekspresi seperti itu dan …
“Hwahahaha….”
Dan meledak sudah tawa mereka semua melihat pemandangan di depannya.
“Aww, perutku, hahaha Kyu itu kau kan?”
“Sejak kapan kepalamu jadi ember, Kyu?”
“Kyu oppa, seharusnya aku memfotomu tadi. Hahaha….”
“Kalian, Diammm…!!!” teriak Kyuhyun kesal sambil melepas ember dari kepalanya.
“Kau Choi Hyunra, kemarin kau menjatuhkan kelapa di kepalaku dan sekarang kau menjatuhkan ember berisi air di kepalaku yang berharga ini. Kau harus dihukum!” ujar Kyuhyun geram yang malah membuat orang-orang disana tertawa.
“Kyu itu, lihatlah wajahmu.” Ujar Hyukjae yang mati-matian menahan tawa. Kyuhyun mengernyit bingung atas ucapan Hyukjae tapi ia segera menuju kaca jendela yang ada disana dan…
“Yak!!! Ige mwoya???”
Bwahahaha…. Kau masih marah?
“Aigo, Marcus oppa Kau masih marah? Aku benar-benar tidak sengaja tadi, lagi pula aku juga tidak tahu jika diember tadi ada lumpurnya dan mengenai wajahmu, maafkan aku ya?” rajuk Ririn untuk yang kesekian kalinya pada Kyuhyun. Tapi tidak digubris sama sekali oleh Kyuhyun. Bukan seorang Cho Kyuhyun namanya kalau luluh begitu saja. Sekarang mereka tengah menuju ke pantai yang ada di kota ini. Tentu saja ini adalah rencana Ririn. Sedari tadi Ririn tak henti-hentinya berbicara pada Kyuhyun tapi satu pun tidak ada yang dibalas oleh Kyuhyun.
“Aish, sudahlah oppa aku dengan Vincent oppa saja. Aku tak mau naik sepeda dengan patung.” Ujar Ririn pada Kyuhyun sesaat setelah mereka sampai pada pantai pertama. Ririn berjalan melewati Kyuhyun bahkan sengaja menyenggol lengan Kyuhyun.
“Cish, ada apa dengan bocah itu? seharusnya yang marah kan aku bukan dia?” gerutu Kyuhyun sambil melepas sebelah headset yang terpakai manis di kedua telinganya.
“Ada apa Kyu? Kalian bertengkar?” tanya Yesung.
“Molla, dia tiba-tiba marah-marah padaku hyung, dan menyebutku patung. Apa-apaan dia itu.”
“Babo! Kau tidak sadar sepanjang perjalanan kemari dia terus-terusan meminta maaf padamu? Tapi kau malah mengacuhkannya.” Jelas Hyukjae.
“Ne, itu benar Kyuhyunnie. Cepatlah bicara padanya, kalian ini seperti sepasang kekasih yang tengah bertengkar saja.” Ucap Sungmin dengan polosnya sambil berlalu meninggalkan Kyuhyun.
“Mwo??? Sepasang kekasih? Yak! Sungmin hyung, apa maksudmu?”
@ Pantai Holtekamp
“Ini dia, namanya pantai Holtekamp. Berjarak kurang lebih 50 km dari pusat kota Jayapura. Pantai ini merupakan salah satu sisi teluk Yotefa yang menjadi trademark yang berada di kota Jayapura.”
“Hmm, pantainya cukup bersih dan landai,” puji Kyuhyun sambil memotret beberapa anak yang tengah bermain bola di pasir pantai, beberapa nelayan yang tengah menaiki perahu dan orang-orang yang berlalu lalang disana.
“Eum, benar sekali oppa. Jika ombak tidak sedang pasang pengunjung dapat mandi sambil bermain pasir di pesisir pantai.” Tambah Ririn sambil melihat Kyuhyun, begitu pula sebaliknya. Mereka sama-sama tersenyum tapi sedetik kemudian Ririn mengalihkan tatapannya.
“Babo! Aku kan sedang marah padanya tapi aku malah tersenyum padanya, aish.” Batin Ririn.
“Sudahlah eonni, bicaralah baik-baik padanya. Kalian ini seperti anak kecil saja, menggelikan.”
“Yak!!! Kim Yeon Hwa!”
@ Pantai Base G
“Taraaa, ini dia pantai Base G. pantai ini merupakan salah satu pantai berpasir putih di Jayapura. Jaraknya hanya sekitar 10 km saja dari kota. Jalan yang dilewatipun tidak susah, orang awam yang baru pertama kali datang kesini pun bisa dengan mudanya menemukan tempat ini. Selain berpasir putih, air laut di pantai ini bening sekali. Sampai-sampai kita dapat melihat dengan jelas batu karang yang tertimbun di bawah pasir pantai.” Jelas Ririn.
“Rin-ah, sebelum kesini kau membaca buku sejarah tentang kota ini ne? setiap tempat yang kita datangi kau selalu tahu sedetail itu.” ujar Sungmin dengan polosnya.
PLETAKK
“Yak, kenapa kau malah memukul kepalaku?” protes Sungmin sambil mengusap kepalanya.
“Vincent oppa, kan sudah ku bilang kalau…”
“Aww, Yak!!! Marcus oppa, kenapa kau malah menjitak kepalaku sich?” protes Ririn.
“Sopan sedikit dengan yang lebih tua darimu nona Ririn.” Ujar Kyuhyun penuh penekanan pada setiap kalimatnya. Dengan tanpa dosanya Kyuhyun malah asyik melanjutkan aksi fotografernya hingga …
JLEBB
“Yak! Kenapa kau malah menginjak kakiku?” protes Kyuhyun. Kini mereka malah bertatap sengit satu sama lainnya. Seolah dengan bertatapan saja membuat api perang kini terlihat jelas disana. Sementara yang lainnya hanya tidak habis pikir dengan tingkah kekanakan mereka berdua.
@Danau Sentani
“Waw, danau ini benar-benar indah. Aku tidak menyangka disini ada danau seperti ini.” Ujar Hyukjae takjub. Ia membentangkan kedua tangannya dan memejamkan matanya. Menghirup udara segar yang menenangkan hati.
“Aku suka udara disini benar-benar sejuk. Jauh dari polusi. Tempat ini sangat tepat untuk menenangkan hati dan pikiran.” Tambah Yesung.
“Ne, oppa. Itu benar sekali.” Tambah Hyunri.
“Apa nama danau ini eonni? Selama aku kesini, kau belum pernah membawaku kemari.” Tanya Yeon Hwa. Bukannya menjawab, Ririn malah menikmati kegiatannya memandang indahnya danau ini.
“Yak! Rin-ah, kau masih marah pada kami? Aigoo, aku tadi cuma bercanda.” Ujar Sungmin merasa bersalah.
“Namanya danau Sentani. Danau ini berada di lereng pegunungan cagar alam Cycloops yang memiliki luas 250.000 hektar. Danau ini merupakan danau terbersar di pulau. Sayang, kalian berkunjung kesini bukan pada bulan Juni.” Jelas Ririn.
“Waeyo?”
“Karena pada bulan Juni diadakan festival Danau Sentani. Danau ini juga terdapat berbagai spesies ikan air tawarnya.”
“Mwo??? Jinjjayo? Bisakah kita memancing disini?” tanya Hyukjae antusius yang dijawab anggukan kepala Ririn.
“Baiklah, ayo kita lomba memancing.”
***
Terlihat sepasang namja dan yeoja yang tengah berjalan beriringan. Sesekali keduanya terlihat saling adu mulut di sepanjang perjalanan mereka.
“Semua ini karenamu. Kita kalah dalam lomba itu karena kesalahanmu.” Gerutu Kyuhyun sepanjang jalan. Itu adalah kalimat yang untuk kesekian kalinya diucapkan Kyuhyun untuk mengiringi perjalanan mereka.
“Oppa, tadi aku hanya terlalu senang ketika kau berhasil memancing ikannya, makanya tanpa sadar aku berteriak kencang.” Bela Ririn yang terus berusaha mensejajarkan langkahnya dengan langkah besar Kyuhyun.
“Ne, dan itu kau lakukan tepat ditelingaku. Kau ini seharusnya bisa mengontrol volume suaramu, kau tidak sadar, ikan saja takut dengan suaramu.” Cibir Kyuhyun.
Ririn baru saja akan mengangkat kakinya untuk menginjak kaki Kyuhyun, tapi dengan refleknya Kyuhyun menghindarinya.
“Kau kira aku tidak hafal perilakumu ini, eoh? Menginjak kaki orang ketika kau kesal. Asal kau tahu kakiku ini sangat berharga tahu.” Kyuhyun tersenyum penuh kemenangan melihat ekspresi kesal Ririn, entah sejak kapan ia menjadi suka menggoda Ririn. Kyuhyun berjalan lebih dulu meninggalkan Ririn yang terus menggerutu tak jelas.
Setelah hampir 10 menit berjalan, tiba-tiba Kyuhyun berbelok arah, bukannya menuju tujuan awal mereka. Ririn mengernyit bingung tapi tetao ikut masuk dan duduk didepan Kyuhyun.
“Oppa, kita harus ke supermarket bukan restoran.”
“Aku lapar. Biarkan saja mereka menunggu. Salah siapa menyuruhku.”
Ririn hanya mendengus sebal, tapi memang dia juga tengah lapar. Setelah memesan makanan, Ririn asyik melihat Kyuhyun yang tengah bercengkrama dengan kameranya. Melihat-lihat hasil jepretannya. Entah sejak kapan, Ririn ikut tersenyum melihat tingkah Kyuhyun.
“Jangan memandangku seperti itu. Aku tahu, aku memang tampan.” Kyuhyun menunjukkan smirknya sambil mencondongkan tubuhnya sedikit kedepan. Sontak Ririn mengalihkan wajahnya keluar jendela. Malu, itulah yang Ririn rasakan saat ini. Kyuhyun terkekeh kecil melihat semburat merah muda di kedua pipi Ririn.
“Kyeopta,” bisik Kyuhyun.
“Mwoya?”
Kyuhyun mengedikkan bahu tidak peduli dan mulai menyantap makanan yang baru datang itu. Ririn pun tidak ambil pusing sikap Kyuhyun dan mulai memakan makanannya.
“Ehmm, mashita. Kelihatannya mencoba membuat sendiri tidak masalah.”
“Ne?”
Tanpa mempedulikan tanggapan Ririn. Kyuhyun melesat kea rah dapur restoran itu. sedikit berbincang dengan sang koki, lalu memakai topi ala koki membuat Kyuhyun terlihat seperti seorang koki sebenarnya. Ririn yang mengerti maksud Kyuhyun ikut bergabung, tak lupa ia mengambil kamera Kyuhyun yang tergeletak di meja. Ia tersenyum melihat Kyuhyun tengah bergulat dengan peralatan dapur itu.
“Oppa…” Kyuhyun mendongak dan reflek memasang posenya saat Ririn mengacungkan kamera memotretnya.
“Hah, hari ini sangat menyenangkan sekaligus melelahkan.”
“Eum, betul sekali oppa.”
Mereka bedua baru saja keluar dari supermarket membeli bahan-bahan masakan. Mereka tengah asyik memandangi alam sekitar sampai …
“Awasss….”
Sebuah sepeda motor hendak sukses menabrak Ririn. Spontan Kyuhyun menarik Ririn ke arahnya.
“Gwaen…chana?” tanya Kyuhyun gugup.
Bagaimana tidak, posisi mereka sekarang amat dekat. Jarak wajah mereka hanya 5 cm. bak terhipnotis dengan tatapan masing-masing mereka hanya saling pandang seolah dengan hal itu saja sudah menjadi kepuasan tersendiri. Mereka dapat merasakan terpaan nafas masing-masing karena posisi mereka yang bisa dibilang menempel. Entah siapa yang memulai, tapi kini kedua bibir itu tengah bertautan mesra. Menyesap rasa manis dari bibir masing-masing. Tidak memperdulikan alam sekitar mereka. Reflek Kyuhyun melingkarkan kedua tangan kekarnya di pinggang Ririn begitu pula Ririn yang spontan melingkarkan tangannya ke leher Kyuhyun. Membiarkan kantong belanjaan mereka tergeletak begitu saja. Saling memiringkan kepala untuk mencari posisi yang tepat. Entah berapa lama mereka melakukannya sampai tautan itu terlepas karena kehabisan nafas. Nafas mereka terengah-engah dan masih saling memandang tanpa mengucapkan satu kata pun. Kyuhyun baru saja memiringkan kepalanya untuk menjangkau bibir Ririn lagi sebelum tangan Ririn membekap mulut Kyuhyun.
“Oppa….”
Hanya kata itu yang mampu diucapkan Ririn. Ririn menggeleng. Seolah tersadar Kyuhyun melepaskan kontak fisik diantara mereka.
“Maaf…”
Lagi-lagi hanya satu kata yang mampu lolos dari tenggorokan Kyuhyun. Mendadak suasana jadi canggung karena malu.
***
“Eung. Kyu. Besok aku, Hyukjae dan Yesung hyung akan kembali ke Korea. Tadi manager hyung menghubungiku.”
“Ne hyung, aku akan kembali besok lusa.”
Kyuhyun tengah berbincang dengan Sungmin di teras depan. Ada perasaan tidak rela untuk meninggalkan tempat ini. Ia tahu alasan pasti yang mendasari perasaannya itu. Gadis itu. Gadis yang entah sejak kapan berhasil mengambil hatinya, bahkan dengan waktu sesingkat ini. Tanpa mereka sadari ada seseorang yang ikut mendengarkan pembicaraan mereka. Hanya beberapa saat sebelum ia kembali dengan tubuh bergetar.
“Kau menyukainya Kyu?”
“Heh? Kau tahu hyung?”
“Matamu yang bicara Kyu. Tatapanmu padanya berbeda. Kau kira aku tidak tahu itu? Setiap kau memandangnya, pandanganmu hanya tertuju padanya. Seolah hanya dia yang ada dimatamu.” Sungmin menoleh kearah Kyuhyun yang menatap lurus kedepan dengan senyuman tipis. Sungmin menepuk pundak Kyuhyun lalu berbalik duduk dengan mengambil gitarnya.
“Menyanyilah untuknya,”
Sungmin pun mulai memetik senar gitarnya diikuti dengan suara Kyuhyun yang menenangkan.
* 7 Years of Love*
Sementara di sebuah kamar terlihat seorang yeoja tengah menutup mulut dengan tangannya. Berusaha menahan isak tangis itu agar tidak terdengar. Bahkan tibuhnya pun ikut bergetar. Antara senang dan sedih. Senang karena ia bisa melihatnya dan sedih karena ia takut tidak akan pernah bertemu dengannya lagi. Samar-samar ia mendengarsuara nyanyian. Benar, suara itu suara favoritnya, suara yang mampu menenangkan hatinya. Tapi justru kali ini, suara itu berhasil membuat tangisnya makin pecah.
***
“Hyungdeul, hati-hati. Aku akan menyusul besok.”
“Ne, kami mengerti.”
“Yeon, Ririn terima kasih atas jamuan kalian selama kami disini. Rin-ah kenapa matamu bengkak? Ku habis menangis eoh?”
“An…anniyo oppa. Aku baik-baik saja. Ehm, Sungmin oppa, Yesung oppa, Hyukjae oppa terima kasih.” Ujar Ririn.
Semuanya merasa bingung dengan itu. tapi mereka tak ambil pusing soal itu. setelah berpelukan satu smaa lain akhirnya mereka pergi. Sungmin tak lupa membisikkan sesuatu pada Ririn.
“Seleseikan urusan kalian saengi-ya.”
“Arraseo, oppa.”
@ Raja Ampat
Air danau yang tenang, membuat sunyi keadaan sekitar. Seolah menjadi saksi bisu dianatara kedua insan yang tengah berdiri di sana dengan pemikiran dan khayalan masing-masing.
“Apa yang ingin kau bicarakan?” tanya Kyuhyun memecah keheningan yang tercipta beberapa menit yang lalu.
“Oppa… Kyuhyun oppa, kau benar akan pulang besok?” Kyuhyun sontak menatap Ririn yang tengah asyik menatap indahnya danau yang tenang itu. Ia juga baru menyadari selama di bandara tadi ia juga memanggil semua hyungnya dengan benar.
“Kau…”
“Hah, aku ini bodoh ya, baru menyadari kalau kau benar-benar Cho Kyuhyun, magnae Super Junior, idolaku. Bukannya aku tidak percaya dari awal tapi hanya tidak mau percaya. Aku takut ini hanya mimpi, aku takut kalau ini hanya khayalanku saja, aku takut kau hanya bayangan. Aku hanya tidak mau berharap lebih, karena akan sakit sekali saat jatuh, aku …”
Sontak ucapan Ririn terputus karena Kyuhyun menarik Ririn dalam pelukannya, berusaha meredakan isak tangis gadis yang dengan lancangnya berhasil menguasai isi hatinya.
“Aku bukanlah fans yang kaya raya seperti mereka, oppa. yang bisa mengikutimu kemanapun dan kapanpun. Aku sangat iri dengan mereka yang selalu tahu hal yang kau lakukan. Aku ini hanya seorang fans biasa yang sangat mengagumi kalian dan aku hanya bisa mendukung dan berdoa yang tebaik untuk kalian. Kau tahu bagaimana sesaknya perasaanku saat tahu kalian ada disini? Di Negara ini? Menghirup udara yang sama disini? Tapi, aku tidak dapat menjangkau kalian? Itu jauh lebih menyesakkan oppa. aku… aku…”
“Diam, bodoh. Bisakah kau diam, ha?”
Kyuhyun sedikit meninggikan suaranya, tanpa sedikitpun melonggarkan pelukannya. Hening. Hanya suara deru angin yang mengisi kesunyian ini.
“Kami tidak peduli apapun keadaan kalian. Kaya atu miskin, cantik atau jelek, yang terpenting bagi kami kalian selalu ada untuk mendukung kami bagaimanapun keadaan kami. Kami bertahan untuk kalian, kami bekerja keras untuk kalian. Kau kira siapa yang dapat membawa kami ke puncak kalau bukan kalian? Kau kira siapa yang selalu berada di samping kami ketika kami ada dibawah kalau bukan kalian? Kalian dan kami saling melengkapi. Jadi jangan pernah berfikir seperti itu, arraseo?” Kyuhyun melepaskan pelukannya dan menatap Ririn yang tengah menangis dalam diam. Hanya air mata saja yang mengalir disana.
“Kau, Kyuhyun oppa kan? Aku kira yang bicara tadi Leeteuk oppa.” Dengan polosnya Ririn mengucapkan kalimat retoris itu tanpa peduli akan ekspresi Kyuhyun yang tengah mendelik padanya. Kyuhyun menurunkan tangannya dari bahu Ririn lalu memalingkan wajahnya kesamping.
“Kau… aish terserah apa katamu.” Dengus Kyuhyun sebal. Bagaimana bisa dia berkata seperti itu, susah payah aku merancang kalimat itu, batin Kyuhyun.
“Oppa, kau marah? Maaf, aku hanya bercanda saja.” Ririn terus mengguncang badan Kyuhyun tapi tetap tidak ada respon.
“Ekhm, iya-iya kalau begitu aku akan mengatakan sesuatu, jadi dengarkan baik-baik, ok? Roda kehidupan itu terus berputar, kadang di atas kadang di bawah. Sama halnya dengan sebuah sepeda tidak akan pernah berjalan jika roda itu tetap diam. Kalian berada di puncak itu merupakan sesuatu yang tidak mudah. Butuh kerja keras dan kesabaran. Ini adalah hasil dan usaha kalian selama ini. Ketika perlahan roda itu berputar ke bawah, bukan karena kalian kehilangan sinar tapi justru itu adalah proses agar sinar itu lebih bersinar dari sebelumnya. Kalian bekerja keras, berlatih dan terus berusaha demi kami dan keluarga kalian. Dan pada saat itu giliran kami yang akan memutar roda itu kembali keatas. Bukannya kita saling melengkapi? Hanya satu yang perlu oppa ingat, bukankah kita satu?”
Kyuhyun tersenyum simpul mendengarnya. Tapi perlahan senyuman itu berubah menjadi senyuman miris yang ditunjukan justru pada dirinya sendiri. Berpikir bagaimana bisa ia jatuh cinta dalam waktu sesingkat ini pada gadis di depannya ini. Gadis yang dengan lancangnya mengobrak abrik sistem kerja tubuhnya. Gadis yang dengan mudahnya membuat jantungnya bekerja di luar batas normal. Dan terbukti sekarang, dengan tangan Kyuhyun yang perlahan naik menyentuh pipi mulus gadisnya.
“Aku tahu itu dengan pasti.”
Ririn seolah tidak bisa berkata apa-apa. Seolah ia terhipnotis denan sorot mata yang tajam dan lembur dalam saat bersamaan. Kyuhyun perlahan memajukan wajahnya dna mendaratkan bibirnya tepat di kening Ririn yang reflek membuat keduanya menutup mata, berusaha meresapi perasaan masing-masing dengan kontak fisik ini. Untuk beberapa saat mereka membiarkan keadaan ini sampai akhirnya Kyuhyun melepas ciumannya dan membisikkan sesuatu tepat di telinga Ririn.
“Soal ciuman kemarin, terima kasih itu manis sekali. Aku sangat menikmatinya dan aku rasa kau pun begitu.” Ririn menoleh pada Kyuhyun yang tengah menyeringai padanya. Lalu dengan santainya pergi melangkah meninggalkan Ririn yang tengah malu, terlihat dari rona merah di kedua pipinya.
“Yak!!! Dasar mesum!”
***
“Eonni, kami pergi dulu ne? kami pasti akan kembali kemari.”
“Arraseo, Yeon. Kau jaga diri baik-baik.”
“Eum.”
Yeon Hwa kemudian memeluk Ririn sebelum masuk pintu keberangkatan. Ya, benar mereka tengah berada di bandara. Yeon Hwa menepuk pundak Kyuhyun sebelum melangkah terlebih dahulu meninggalkan keduanya.
“Jaga dirimu baik-baik. Aku …pergi dulu.”
Hanya itu kalimat yang mampu diucapkan Kyuhyun. Dengan canggung dia berbalik melangkah ke pintu keberangkatan. Dia ingin sekali memeluk gadisnya, tapi seolah tubuhnya berkebalikan dari itu. tanpa di duga, ia merasakan ada sepasang tangan yang melingkari pinggangnya. Memeluknya dari belakang. Ia tahu betul siapa pemilik tangan itu.
“Kenapa pergi begitu saja, eoh?”
Kalimat itu terdengar sangat manja di telinga Kyuhyun. Perlahan dia membalikkan badannya dan langsung saja memeluk gadisnya. Sekarang ia tidak bisa menahan untuk tidak menyentuh gadisnya. Membenamkan wajahnya dilekukan leher Ririn, berusaha menghafal wangi yang menguar dari sana. Wangi yang entah sejak kapan menjadi wangi favoritnya. Ririn pun dengan senang hati merespon pelukan Kyuhyun.
“Aku akan kembali secepatnya, kau bisa menungguku kan?”
“Eum, aku akan menunggu pembuktian dari ucapanmu.”
Keduanya saling melepaskan diri. Kyuhyun menangkupkan kedua tangannya di pipi Ririn, mencium kening dan bibir Ririn sekilas yang dijawab dengan senyuman manis oleh Ririn. Memang keduanya tidak mengucapkan kata sakral itu, tapi keduanya cukup tahu bagaimana perasaan masing-masing melalui sentuhan fisik dan tatapan masing-masing. Perlahan, Kyuhyun mulai mundur dan melambaikan tangannya. Sebelum benar-benar menghilang, Kyuhyun menggerakkan mulutnya tanpa suara yang dapat dimengerti dengan jelas oleh Ririn.
“Aku tahu oppa, aku juga mencintaimu.”
6 month later
Kicauan burung pagi hari, segarnya udara pagi membuat seorang gadis memilih untuk jalan-jalan di sekitar taman. Menghirup banyak-banyak udara pagi hari yang bebas dari polusi. Tapi, kegiatan itu terpaksa berhenti karena suara dari seseorang.
“Maaf kakak, ini untukmu.”
Seorang anak kecil menyerahkan sebuah kartu pada Ririn. Ya, gadis itu adalah Ririn. Ririn mengernyit bingung dan hendak bertanya pada anak itu, tapi ternyata anak itu sudah menghilang. Ririn membuka kartu itu perlahan.
“Datanglah ke taman sekarang juga.”
Sebaris kalimat itu berhasil membuat kaki Ririn langsung bergerak tanpa memikirkan apapun. Ia juga tidak tahu kenapa ia jadi begini. Sesampainya di taman, ia langsung mengedarkan pandangannya dan berhenti tepat pada tubuh seorang laki-laki. Ia perlahan melangkahkan kakinya mendekati laki-laki itu.
“Maaf, apa kau yang menulis kartu ini? Apa kita saling kenal?”
Ririn menunggu jawaban dari laki-laki dihadapannya. Tapi, tetap tidak ada respon. Ia baru saja akan membuka suara lagi, sebelum di interupsi.
“Apa 6 bulan tidak bertemu membuatmu lupa padaku?”
DEGG!!!
Suara ini. Suara yang teramat dirindukannya, suara yang bisa membuat hatinya bergetar Suara yang sudah menjadi candu untuknya. Pria itu perlahan-lahan membalikkan tubuhnya dan tersenyum manis pada Ririn. Tapi tanpa di duga-duga Ririn malah memasang ekspresi datar.
“Waeyo?”
Perlahan pria itu mendekat kearah Ririn dan tanpa komando Ririn malah memukul dada pria itu bertubi-tubi.
“Hei hei hei, ini aku. Tenanglah.”
Pria itu langsung memeluk Ririn, berusaha menenangkannya dan perlahan pukulan itu berhenti, berganti dengan pelukan hangat.
“Kyuhyun oppa, kenapa kau lama sekali, eoh?”
“Maaf, aku membuatmu menunggu lama. Tapi aku menepati ucapanku kan? Sudah jangan, menangis.”
Kyuhyun mengelus punggung Ririn pelan, berusaha meredakan isak tangis gadisnya. Ia kembali membenamkan wajahnya di lekukan leher gadisnya, mencium wangi favoritnya yang hampir dilupakan indera penciumannya. Perlahan Kyuhyun melepas pelukannya dan menghapus air mata Ririn.
“Aku merindukanmu,”
“Oppa kira aku tidak?
Kyuhyun terkekeh geli melihat ekspresi merajuk gadisnya. Ekspresi yang sangat dirindukannya.
“Bersiap-siaplah, kemasi barangmu.”
“Untuk apa?”
“Kita akan berangkat ke Korea 2 jam lagi. Kau ikut aku ke sana. Kita menikah disana. Aku sudah mengurus semuanya.
“MWOYA???”
END
Yeah akhirnya ending juga.Gimana eon?Membosankan kah,mengecewakan kah?Maklum masih dalam proses belajar juga hehe.Disini sengaja aku ambil setting di Papua *mendadak jiwa nasionalisme muncul* karena di Papua juga banyak tempat yang indah-indah juga.Kalau settingnya di Bali kan udag biasa hehe aku pan cari yang luar biasa kkkkkkk sekali mian kalau lama soalnya ada beberapa kendala juga.Dan pas kan tanggal 3 kan?Tanggal lahir Kyuhyun meskipun bukan bulan Februari haha.Sekali lagi maaf kalau mengecewakan T.T
Silahkan tinggalkan jejak.Kritik dan saran akan diterima dengan senang hati.Asal jangan bashing aja hehe ok sampai jumpa *menghilang*
==> FF ini adalah buatan dongsaeng kesayangan gue. gue sengaja post di sini setelah mendapat persetujuan dari dia. :P
Tittle :The Way to Meet You
Author :Puputasl Cloudsfishy Elf (@99KikiELF)
Genre :Comedy,Romance,Friendship
Length :Oneshoot
Main Cast:
Cho Kyuhyun/Marcus Cho
Choi Hyunra/Ririn
Support Cast:
Kim Jong Woon/Yesung/Jeremy Kim
Lee Hyukjae/Spencer Lee
Lee Sungmin/Vincent Lee
Lee Hyunri
Kim Yeon Hwa and other
Note:
Annyeong…..FF ini tercetus karena ide dari eonni aku yaitu Ririn eonni.Jadi disini saya cuma mengembangkan saja.Eonni mian kalau banyak typo,kalau mengecewakan dan gak sesuai harapan,dan juga lama publish nya.Sengaja tunggu tahun baru kkk *ngeles* sebenernya lama karena mendadak saya kehilangan feeling buat nulis hehe.Disini anggap aja semua pemain bisa bahasa Indonesia maupun Korea dengan baik.Aku sengaja ambil setting di Papua.Terima kasih juga buat sahabat aku Sari yang udah bantuin aku^^ Oke cukup cuap-cuap saya.
DON’T COPAS AND DON’T BASHING.
~ALL AUTHOR POV~
~Happy Reading~
QOUTES:
It’s a gift to fallin love
Once in a life time
It’s a Miracle to fall twice
South Korea ,Seoul
Di sebuah kamar tampaklah seorang namja yang tengah sibuk mengemasi barang-barangnya ke dalam koper yang tergeletak di atas ranjang dengan sesekali menggumamkan sebuah lagu.
“Kau jadi pergi kesana Kyu?” tanya namja berwajah imut itu yang baru masuk ke kamar itu.
“Eum,akau ingin mencari suasana yang berbeda.Merefreshingkan pikiran sejenak dan aku juga merindukan sepupuku yang ada disana.” Jawab Kyuhyun sembari duduk di samping namja itu.
“Tunangan Hyukjae itu?Dia juga ikut kesana?”
“Eum,Hyukjae dan Yesung Hyung akan ikut.Tapi Yesung hyung akan berangkat terakhir karena Hyunri juga akan ikut.”
“Hmm,aku akan menyusul setelah jadwal Sukira selesai.”
“Arraseo,Sungmin Hyung.”
Kyuhyun kembali melanjutkan kegiatannya untuk mengemasi barangmya lagi yang sempat tertunda karena kedatangan Sungmin tadi.
“Indonesia ,I’m coming.”
Soekarno Hatta Airport
Terlihat seorang yeoja tengah menengokkan kepalanya kekanan dan kekiri seperti mencari seseorang.Matanya langsung tertuju pada dua orang namja yang tengah memakai hoodie dan masker.Dengan sekejap yeoja itu berlari ke pelukan salah satu dari namja itu.Tidak peduli tatapan aneh dari beberapa orang yang berlalu lalang disana.
“Bogoshippo oppa”
“Aku tahu.Nado bogoshippo sayang”
“Ekhem…Jadi adikku tersayang ini lebih merindukan tunangannya dari pada oppanya sendiri.” Rajuk salah satu namja itu yang sudah tidak tahan melihat adegan drama itu tadi.Menggelikan,pikirnya.Sontak saja kedua orang itu lekas melepaskan pelukannya.
“Yaak,Kyuhyun oppa,bangun.”
“Kenapa kelapa itu bisa jatuh ke tempat yang tepat.” Gumam Hyukjae yang melihat ke arah kelapa yang jatuh mengenai kepala Kyuhyun itu.
“Permisi,maaf aku tidak sengaja menjatuhkan kelapa itu.Sekali lagi aku minta maaf.” Ujar seorang yeoja yang baru turun dari pohon kelapa itu.Yeon Hwa dan Hyukjae mendongak.
“Eonni…”
“Yeon Hwa…”
***
“Maaf,aku benar-benar tidak sengaja Yeon-ah”
“Tidak apa-apa Ririn eonni.Lagi pula Kyuhyun oppa pasti juga akan sadar.”
Sekarang mereka tengah berada dirumah Ririn,sahabat Yeon Hwa yang sudah di kenalnya lebih dari 5 tahun.Bahkan Yeon Hwa sudah menganggapnya seperti kakaknya sendiri.Yeon Hwa sendiri sebenarnya blasteran antara ayahnya yang dari Korea dan ibunya yang dari Indonesia.Yeon Hwa lebih memilih tinggal di Indonesia bersama ibu dan neneknya.Sementara ayahnya harus bolak-balik Indonesia-Korea karena urusan pekerjaan.
“Tunggu,siapa kau bilang?Kyuhyun oppa?Dan dia juga mirip Eunhyuk Super Junior.” Pertanyaan sekaligus pernyataan itu lolos begitu saja dari mulut Ririn.
“Iya eonni,mereka ini memang member Super Junior Cho Kyuhyun dan Lee Hyukjae.” Jelas Yeon Hwa.Ririn sendiri melihat Hyukjae dan Kyuhyun bergantian lalu tersenyum simpul dan menggelengkan kepalanya.
“Yeon Hwa sayang,kau pasti tahu kalau eonni adalah ELF dan SparKyu.Mereka tidak mungkin Kyuhyun oppa dan Hyukjae oppa,mereka hanya mirip.Mustahil kalau mereka ada disini.Kau tidak perlu sampai membawa teman-temanmu yang mirip dengan mereka hanya untuk menghiburku.Tapi terima kasih,sayang.”
“Tapi eonni mereka ini…”
“Sudahlah.Jika sudah selesai turunlah ke bawah.Nenek sudah memasak makan malam untuk kita.” Ririn tersenyum sambil keluar kamar,meningggalkan Yeon Hwa dan Hyukjae yang menganga tak percaya.Yeon Hwa hendak mengejar Ririn tapi sebuah tangan menahannya.
“Kyuhyun oppa,kau sudah bangun?Gwaenchana?”
“Eum,hanya sedikit pusing.Aigoo mimpi apa aku semalam sampai mengalami kejadian seperti ini.Dan siapa temanmu itu Riri arau siapalah mengaku sebagai ELF dan SparKyu tapi tidak mengenali idolanya.Bagaimana bisa aku mempunyai fans seperti dia?” Ujar Kyuhyun dengan mimik wajah sendu yang di buat-buat membuat Yeon Hwa dan Hyukjae mencibirnya dan pergi ke ruang makan.
“Yak,kalian mau kemana!”
Dinning Room
Di ruang makan ini terlihat lima orang tengah menikmati makanannya tanpa sepatah katapun.Memang itulah peraturan yang di buat nenek Ririn.Selama makan tidak boleh bicara.Ririn terus saja menatap Hyukjae dan Kyuhyun bergantian saat makan,membuat keduanya risih.
“Eonni-ya sudah puas memandang mereka?Dari tadi kau tidak mengalihkan pandanganmu sedikit pun.” Ujar Yeon Hwa stelah makan malam itu selesai.Ririn hanya membalasnya dengan senyuman polosnya.
“Aku hanya tidak habis pikir,bagaimana ada orang yang mirip seperti ini.Lihatlah mata,hidung,dan bibir mereka sangat mirip.Bahkan dia juga mempunyai pipi berlubang seperti Kyuhyun oppa.” Sontak ucapan terakhir Ririn membuat Kyuhyun menatapnya tajam.
“Yak!Kau…” Pekik Kyuhyun tertahan
“Aigoo,bahkan suara mereka sangat mirip.”
“Eonni-ya,aku kan sudah bilang kalau mereka-
“Kami ini hanya mirip dengan mereka.Aku Marcus dan dia Spencer.” Kyuhyun dengan lantangnya mengucapkan kalimat itu,membuat Yeon Hwa dan Hyukjae menganga tak percaya.
“Bahkan namamu sama dengan nama barat mereka.Eum,berarti teori tentang adanya tujuh orang yang sama didunia itu memang benar adanya.Baiklah karena kalian berdua lebih tua dariku dan bersal dari Korea,maka aku akan memanggil kalian Marcus oppa dan Spencer oppa.Bagaimana?” Pertanyaan dan pernyataan Ririn benar-benar membuat ketiga orang di depanya itu menganga tak percaya.Dia ini terlalu polos atau bagaimana?Pikir Kyuhyun.Kyuhyun mengacak rambutnya frustasi.
“Terserah kau sajalah.Aku mau istirahat.” Kyuhyun pun berlalu meninggalkan ruang makan.
***
Sinar matahari perlahan menempati singgasananya.Menggantikan posisi bulan yang telah menghilang karena sinarnya.Mulai bekerja untuk menyinari dunia ini.Membangunkan setiap orang yang masih setia meringkuk dalam selimut.Tak terkecuali yeoja ini yang tak lain adalah Ririn.
TING TONG TING TONG
“Eungh.siapa pagi-pagi datang bertamu ?” Gerutu Ririn yang mulai beranjak untuk membuka pintu.Baru saja ia hendak membuka suara,kedatangan orang-orang itu membuat suaranya tercekat di tenggorokan.
“IGE MWOYA?!!”
Ririn tak henti-hentinya berdecak kagum melihat empat orang namja di depannya.Memandang mereka dengn tatapan polosnya.
“Sekarang apa lagi?Kemarin mirip Kyuhyun oppa dan Hyukjae oppa,sekarang Yesung oppa dan Sungmin oppa.” Ririn menggelengkan kepala tak percaya.
“Eonni-ya, kau masih tidak percaya kalau mereka benar-benar member Super Junior hah?” ujar Yeon Hwa dengan suara frustasi. Bingung dengan Ririn yang tak kunjung percaya pada ucapannya. Dan jawaban Ririn dengan menggelengkan kepala pertanda ‘Tidak’ membuat Yeon Hwa semakin frustasi.
“Jangan bilang kalau nama mereka Jeremy dan Vincent?” tebakan Ririn dijawab dengan anggukan dari mereka berdua. Ririn lagi-lagi berdecak kagum melihat kemiripan ini. Lalu tatapannya beralih pada seorang yeoja yang ikut datang bersama Yesung dan Sungmin.
“Oh, anyeong naneun Lee Hyunri imnida, aku tunangan Jeremy oppa.” Hyunri memperkenalkan diri dengan sopan dan ramah. Hyunri memang sudah tahu akan hal ini, karena Yeon Hwa memberitahunya. Yesung sontak memandang Hyunri seolah berkata ‘apa maksudmu’ yang hanya dijawab dengan senyumannya.
“Oh, anyeong eonni. Naneun Ririn imnida atau kau bisa memanggilku Choi Hyunra jika mau.”
“Ckck, Choi Hyunra.” Perkataan atau yang lebih tepatnya sebuah cibiran dari Kyuhyun sontak membuat Ririn menatapnya tajam.
“Aish, sudahlah. Aku mau mandi lalu menyiapkan sarapan untuk kalian. Jangan lupa kalian harus siap-siap juga, karena kita akan jalan-jalan hari ini.” Ririn segera beranjak meninggalkan keenam orang itu.
“Aku baru menjumpai seorang fans yang tidak percaya idolanya ada dihadapannya.” Pernyataan Yesung diamini oleh Sungmin.
“Dan parahnya lagi dia seorang SparKyu.” Tambah Sungmin seraya memandang Kyuhyun.
“Lihat saja nanti Hyung, dia pasti akan menyesal tidak mengenali seorang Cho Kyuhyun.” Ucap Kyuhyun lengkap dengan smirknya, membuat orang yang ada disana sedikit takut.
“Lihatlah Hyung, bahkan kemanapun dia pergi ia selalu mengingatku, ckckck.” Ujar Kyuhyun pada Sungmin. Mereka tengah melihat foto Ririn yang ada disana. Dan pandangan Kyuhyun berhenti pada sebuah foto Ririn yang tengah menuliskan nama ‘Kyuhyun’ di pasir pantai.
“Dia pasti akan senang jika menyadari keberadaanmu, Kyu.”Jawab Sungmin. Kyuhyun hendak membuka suara tapi sebuah suara mengintrupsi obrolan mereka.
“Oh, kalian sedang apa? Kajja kita berangkat.” Ajak Ririn yang sibuk mengecek tasnya tanpa memandang Kyuhyun dan Sungmin.
“Baiklah, kita akan pergi menggunakan sepeda ini,” ujar Yeon Hwa sambil menunjuk empat buah sepeda. Mereka sekarang tengah berkumpul di depan rumah Ririn.
“Aku dengan Spencer oppa, Hyunri eonni dengan Jeremy oppa, Marcus oppa dengan Ririn eonni dan Sungmin oppa sendiri, bagaimana?” sontak ucapan Yeon Hwa membuat Ririn menghentikan aksi menggeledah tasnya yang tak kunjung selesai dari tadi.
“Mwo? Aku dengan Mar…cus oppa?” ujar Ririn sedikit terbata ketika melihat Kyuhyun yang menggunakan kaos putih dipadu dengan celana panjang berwarna crem ditambah tas ransel berwarna putih membuat penampilannya mempesona dihadapan Ririn . bahkan dia tidak sadar, jika ia tidak berkedip saat menatap Kyuhyun.. membuat orang yang ada disana terkikik geli. Kyuhyun sendiri hanya menggelengkan kepala melihat ekspresi Ririn kepadanya. Dia turun dari sepeda lalu menghampiri Ririn. Setengah berbisik dia berkata tepat di telinga Ririn.
“Hei nona Choi Hyunra sampai kapan kau akan memandangku seperti itu? nanti bola matamu bisa lepas dari tempatnya.” Ujar Kyuhyun menggoda Ririn. Dan tepat, ketika Ririn tersadar dari lamunannya wajah Kyuhyun hanyak berjarak 5 cm dari wajahnya. Ia dapat melihat Kyuhyun menyeringai lalu..
CHUP~~~
Kyuhyun mencium pipi Ririn sekilas, membuat yeoja itu membulatkan matanya tak percaya. Bahkan ia merasakan wajahnya memanas sekarang. Sedangkan Kyuhyun dengan polosnya tersenyum puas lalu kembali menaiki sepedanya.
“Hwahahaha…”
Suara tawa itu serempak terdengar dari sana membuat Ririn tersadar.
“Aigo, eonni mukamu memerah.”
“Ne, saengi-ya, dia benar-benar polos. Lihatlah ekspresinya tadi benar-benar lucu.”
Sementara Ririn, mati-matian menahan malu. Ia menundukkan kepalanya dalam-dalam sambil memegangi pipinya tadi.
“Yak!!! Hentikan !!!”Teriak ririn lalu menuju ke arah Kyuhyun. Dengan polosnya dia duduk di bangku boncengan.
“Kajja oppa, kita berangkat.”
@Pegunungan Jayawijaya
“Waw, pegunungan ini benar-benar indah. Aku tak menyangka ada tempat seperti disini.” Decak kagum itu keluar dari mulut Sungmin yang memandang pegunungan ini dengan takjub.
“Tentu saja oppa. Namanya pegunungan Jayawijaya. Memiliki puncak dengan ketinggian 4800 mdpl yang diselimuti salju abadi, dan merupakan salju satu-satunya yang ada di Indonesia. Gunung ini juga merupakan gunung tertinggi di Indonesia. Meski berada di ketinggian 4800 mdpl, fosil kerang misalnya dapat dilihat pada batuan gamping dan klastik yang terdapat di pegunungan Jayawijaya. Karena itu, selain menjadi surganya para pendaki. Pegunungan Jayawijaya juga menjadi surganya para peneliti geologi dunia, tapi sayangnya, salju yang dimiliki oleh beberapa puncak bahkan saat ini sudah hilang karena perubahan cuaca secara global.” Penjelasan Ririn mendapat tatapan kagum dari semua orang disana, kecuali Yeon Hwa. Bahkan ia selalu mendapat cerita yang sama setiap kali ia datang di pegunungan ini.
“Waw, kau bisa tahu sampai sedetail itu? Benar-benar hebat.” Hyukjae mengajukan dua jempolnya pada Ririn yang dibalas senyuman bangga darinya.
“Ckckck, tidak usah seperti itu oppa. Setiap kali ia datang kemari pasti dia akan bercerita hal yang sama. Lagi pula wajar saja dia tahu sedetail itu, ia kan sering datang kemari.” Ujar Yeon Hwa yang mendapat sorot tajam dari Ririn.
“Bagaimana kalau kita mencoba mendaki puncaknya?” saran Kyuhyun yang disetujui oleh Yesung, Sungmin dan Hyukjae.
“Andwe!!!” teriak Ririn, Yeon Hwa, dan Hyunri bersamaan membuat keempat namja itu mengernyit bingung.
“Wae?”
“Pokoknya kami tidak setuju. Itu berbahaya oppa,”
“Tapi Hyunri sayang…”
“Sekali tidak tetap tidak.” Ucap Hyunri lalu melangkahkan kakinya meninggalkan keempat namja itu diikuti Yeon Hwa dan Ririn. Sementara keempat namja itu, mau tak mau mengikuti mereka sambil sesekali menggerutu tak jelas.
@Taman Nasional Lorentz
“Ini adalah taman Nasional Lorentz, taman nasional ini membentang dari puncak pegunungan Jayawijaya yang berselimut salju sampai ke perairan pesisir pantai di laut Arafura. Taman nasional ini memiliki luas 2.505.600 hektar dan merupakan salah satu situs warisan dunia di Indonesia. Taman nasional ini memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dari satwa sampai tumbuhannya.” Jelas Ririn.
“Oh Kyu, cepat foto burung itu.” Titah Yesung.
“Ini unik Hyung,” ucap Kyuhyun sambil memperlihatkan hasil jepretannya.
“Namanya burung Pigeon Crowned Selatan. Ditemukan di taman nasional Lorentz hanya terbatas pada hutan dataran rendah selatan New Guinea.”
“Namanya unik, masih adakah tempat-tempat menarik disini?” tanya Hyunri.
“Tentu saja eonni, besok kita akan mengunjungi tempat lainnya.” Jawab Ririn.
“Kau pantas sekali menjadi Tour guide kami Rin-ah, hwahahaha….” Ujar Kyuhyun.
JLEEBB!!!
“Aww, yak…!!!” pekik Kyuhyun sembari mengusap kakinya yang baru saja diinjak Ririn.
“Rasakan itu,”
@Rumah Makan Raja Ampat
“Rumah makan Raja Ampat,” ujar Sungmin mengeja setiap kata dalam kalimat tersebut.
“Namanya unik.” Gumam Sungmin.
“Anyeong,” sapa salah satu pelayan di sana sambil sedikit membungkukkan badan.
“Oh, anyeong.” Jawab Kyuhyun sambil sedikit membungkukkan badan diikuti yang lainnya.
“Ia pasti tahu kalian dari Korea, jadi ia sengaja menyambut kita seperti itu.” Bisik Ririn. Semua mengangguk mengerti.
“Kami pesan Sup Ayam Ginseng Raja Ampat, enam es krim cokelat dan satu es rasa cokelat saja.” Ririn menyebutkan pesanannya setelah bertanya pada orang-orang disampingnya ini. Pelayan itu mencatat pesanan itu lalu berlalu dari meja itu dengan tersenyum.
“Tidak terasa kita hampir seharian ini jalan-jalan disini. Padahal kita hanya mendatangi dua tempat,”
“Itu karena kita berlama-lama disana.” Jawab Hyunri. Setelah beberapa menit menunggu akhirnya hidangan mereka datang juga. Mereka langsung mencoba sup Ayam Ginseng Raja Ampat itu dengan antusias.
“Hmm, mashita…” ujar Hyukjae setelah mencicipi sup itu yang diamini yang lainnya. Ririn hanya tersenyum simpul melihat tingkah polos mereka yang seperti anak kecil. Tatapannya terpaku pada Kyuhyun yang tengah asyik menyantap makanannya. Pandangan mereka bertemu saat Kyuhyun juga memandang kearahnya. Tiba-tiba saja jantung Ririn berdetak cepat saat melihat Kyuhyun tersenyum manis padanya.
“Ekhem, aku rasa makan dengan saling tatap itu bisa membuat kita kenyang seketika.” Ujar Yesung menggoda keduanya yang sudah salah tingkah.
“Sup Ayam Ginseng ini bagus untuk kesehatan terutama menjaga stabilitas tubuh. Kuah sup ayam ginseng rasanya seperti jamu yang mengandung ginseng. Bedanya sup ini ada beberapa potong ayamnya, sehingga menyeruput sup sambil mengunyah daging ayam.” Jelas Ririn mengalihkan perhatian.
“Ririn?” sapa seorang namja yang otomatis membuat semuanya mendongak.
“Daniel?” ujar Ririn. Daniel langsung saja memeluk Ririn tanpa menghiraukan keadaan sekitarnya. Entah kenapa pandangan Ririn menjurus pada Kyuhyun yang malah memalingkan wajahnya. Kyuhyun sendiri tidak menyadari bahwa ia mencengkeram sendoknya terlalu kuat.
“Ekhem… aku sudah kenyang, aku pulang dulu.” Kyuhyun langsung saja pergi tanpa menunggu persetujuan yang lain.
“Marcus oppa…”
***
“Bagaimana ini? Masuk atau tidak? Tapi kenapa kau harus bingung seperti ini?” gumam Ririn.
Ririn sibuk mondar mandir di depan kamar Kyuhyun bermaksud untuk menjelaskan kejadian kemarin. Sesekali ia meneguk air putih yang setia menemaninya sejak tadi. Sampai akhirnya dia berbalik dan …
“Kyaaa….”
“Yak!!!”
“Op…oppa, maaf aku tidak sengaja. Benar-benar tidak sengaja.” Ririn berkali-kali menundukkan kepalanya untuk minta maaf.
“Hwahahaha… dasar kau ini.” Ujar Kyuhyun seraya menahan tawa. Sontak Ririn mendongak melihat Kyuhyun yang bahkan sejak kapan berada amat dekat dengannya.
“Tidak perlu sampai seperti itu,” Kyuhyun menyentil dahi Ririn pelan kemudian berbalik ke kamarnya.
“Aigoo, kenapa jantung ini? Tidak boleh. Jantung ini hanya boleh berdetak cepat untuk Kyuhyun oppa saja.”
@ Morning, Ririn’s Garden
Terlihat Ririn tengah asyik menyiram tanaman kesayangannya di kebun. Sesekali dia menggumamkan lagu-lagu kesukaannya.
“Ada apa ini, kenapa karenanya harus macet pada saat seperti ini? Padahal ini kurang sedikit.” Gerutu Ririn kesal.
“Sudahlah, kau ambil air saja dengan ember. Nnati aku akan menyuruh orang untuk membenarkannya.” Saran sang nenek.
“Eum, aku mengerti nek.” Jawab Ririn.
Dengan langkah berat, ia terpaksa mengambil air dengan ember.
“Aigoo, ini berat sekali.” Keluh Ririn. Ririn terus berusaha membawa ember itu, hingga…
“Kyaaa….”
“Byuur….”
Sontak teriakan Ririn yang cukup kencang membuat orang-orang yang ada disana langsung datang bergerombol.
“Omona, kau kenapa Rin-ah?” tanya Hyunri yang baru datang lalu membantunya berdiri.
“Aww, pinggangku eonni, pinggangku sakit.”
“Aish, makanya kau hati-hati, jadi terpelesetkan? Yak kenapa kalian malah diam saja?” omel Hyunri yang tidak mendapat jawaban dari salah satu mereka, yang ia lihat malah ekspresi menahan tawa dari semua orang dihadapannya itu. Hyunri menoleh ke arah Ririn yang mengedikkan bahu tanda tak tahu. Mereka berdua ikut menoleh ke objek yang membuat teman-temannya menunjukkan ekspresi seperti itu dan …
“Hwahahaha….”
Dan meledak sudah tawa mereka semua melihat pemandangan di depannya.
“Aww, perutku, hahaha Kyu itu kau kan?”
“Sejak kapan kepalamu jadi ember, Kyu?”
“Kyu oppa, seharusnya aku memfotomu tadi. Hahaha….”
“Kalian, Diammm…!!!” teriak Kyuhyun kesal sambil melepas ember dari kepalanya.
“Kau Choi Hyunra, kemarin kau menjatuhkan kelapa di kepalaku dan sekarang kau menjatuhkan ember berisi air di kepalaku yang berharga ini. Kau harus dihukum!” ujar Kyuhyun geram yang malah membuat orang-orang disana tertawa.
“Kyu itu, lihatlah wajahmu.” Ujar Hyukjae yang mati-matian menahan tawa. Kyuhyun mengernyit bingung atas ucapan Hyukjae tapi ia segera menuju kaca jendela yang ada disana dan…
“Yak!!! Ige mwoya???”
Bwahahaha…. Kau masih marah?
“Aigo, Marcus oppa Kau masih marah? Aku benar-benar tidak sengaja tadi, lagi pula aku juga tidak tahu jika diember tadi ada lumpurnya dan mengenai wajahmu, maafkan aku ya?” rajuk Ririn untuk yang kesekian kalinya pada Kyuhyun. Tapi tidak digubris sama sekali oleh Kyuhyun. Bukan seorang Cho Kyuhyun namanya kalau luluh begitu saja. Sekarang mereka tengah menuju ke pantai yang ada di kota ini. Tentu saja ini adalah rencana Ririn. Sedari tadi Ririn tak henti-hentinya berbicara pada Kyuhyun tapi satu pun tidak ada yang dibalas oleh Kyuhyun.
“Aish, sudahlah oppa aku dengan Vincent oppa saja. Aku tak mau naik sepeda dengan patung.” Ujar Ririn pada Kyuhyun sesaat setelah mereka sampai pada pantai pertama. Ririn berjalan melewati Kyuhyun bahkan sengaja menyenggol lengan Kyuhyun.
“Cish, ada apa dengan bocah itu? seharusnya yang marah kan aku bukan dia?” gerutu Kyuhyun sambil melepas sebelah headset yang terpakai manis di kedua telinganya.
“Ada apa Kyu? Kalian bertengkar?” tanya Yesung.
“Molla, dia tiba-tiba marah-marah padaku hyung, dan menyebutku patung. Apa-apaan dia itu.”
“Babo! Kau tidak sadar sepanjang perjalanan kemari dia terus-terusan meminta maaf padamu? Tapi kau malah mengacuhkannya.” Jelas Hyukjae.
“Ne, itu benar Kyuhyunnie. Cepatlah bicara padanya, kalian ini seperti sepasang kekasih yang tengah bertengkar saja.” Ucap Sungmin dengan polosnya sambil berlalu meninggalkan Kyuhyun.
“Mwo??? Sepasang kekasih? Yak! Sungmin hyung, apa maksudmu?”
@ Pantai Holtekamp
“Ini dia, namanya pantai Holtekamp. Berjarak kurang lebih 50 km dari pusat kota Jayapura. Pantai ini merupakan salah satu sisi teluk Yotefa yang menjadi trademark yang berada di kota Jayapura.”
“Hmm, pantainya cukup bersih dan landai,” puji Kyuhyun sambil memotret beberapa anak yang tengah bermain bola di pasir pantai, beberapa nelayan yang tengah menaiki perahu dan orang-orang yang berlalu lalang disana.
“Eum, benar sekali oppa. Jika ombak tidak sedang pasang pengunjung dapat mandi sambil bermain pasir di pesisir pantai.” Tambah Ririn sambil melihat Kyuhyun, begitu pula sebaliknya. Mereka sama-sama tersenyum tapi sedetik kemudian Ririn mengalihkan tatapannya.
“Babo! Aku kan sedang marah padanya tapi aku malah tersenyum padanya, aish.” Batin Ririn.
“Sudahlah eonni, bicaralah baik-baik padanya. Kalian ini seperti anak kecil saja, menggelikan.”
“Yak!!! Kim Yeon Hwa!”
@ Pantai Base G
“Taraaa, ini dia pantai Base G. pantai ini merupakan salah satu pantai berpasir putih di Jayapura. Jaraknya hanya sekitar 10 km saja dari kota. Jalan yang dilewatipun tidak susah, orang awam yang baru pertama kali datang kesini pun bisa dengan mudanya menemukan tempat ini. Selain berpasir putih, air laut di pantai ini bening sekali. Sampai-sampai kita dapat melihat dengan jelas batu karang yang tertimbun di bawah pasir pantai.” Jelas Ririn.
“Rin-ah, sebelum kesini kau membaca buku sejarah tentang kota ini ne? setiap tempat yang kita datangi kau selalu tahu sedetail itu.” ujar Sungmin dengan polosnya.
PLETAKK
“Yak, kenapa kau malah memukul kepalaku?” protes Sungmin sambil mengusap kepalanya.
“Vincent oppa, kan sudah ku bilang kalau…”
“Aww, Yak!!! Marcus oppa, kenapa kau malah menjitak kepalaku sich?” protes Ririn.
“Sopan sedikit dengan yang lebih tua darimu nona Ririn.” Ujar Kyuhyun penuh penekanan pada setiap kalimatnya. Dengan tanpa dosanya Kyuhyun malah asyik melanjutkan aksi fotografernya hingga …
JLEBB
“Yak! Kenapa kau malah menginjak kakiku?” protes Kyuhyun. Kini mereka malah bertatap sengit satu sama lainnya. Seolah dengan bertatapan saja membuat api perang kini terlihat jelas disana. Sementara yang lainnya hanya tidak habis pikir dengan tingkah kekanakan mereka berdua.
@Danau Sentani
“Waw, danau ini benar-benar indah. Aku tidak menyangka disini ada danau seperti ini.” Ujar Hyukjae takjub. Ia membentangkan kedua tangannya dan memejamkan matanya. Menghirup udara segar yang menenangkan hati.
“Aku suka udara disini benar-benar sejuk. Jauh dari polusi. Tempat ini sangat tepat untuk menenangkan hati dan pikiran.” Tambah Yesung.
“Ne, oppa. Itu benar sekali.” Tambah Hyunri.
“Apa nama danau ini eonni? Selama aku kesini, kau belum pernah membawaku kemari.” Tanya Yeon Hwa. Bukannya menjawab, Ririn malah menikmati kegiatannya memandang indahnya danau ini.
“Yak! Rin-ah, kau masih marah pada kami? Aigoo, aku tadi cuma bercanda.” Ujar Sungmin merasa bersalah.
“Namanya danau Sentani. Danau ini berada di lereng pegunungan cagar alam Cycloops yang memiliki luas 250.000 hektar. Danau ini merupakan danau terbersar di pulau. Sayang, kalian berkunjung kesini bukan pada bulan Juni.” Jelas Ririn.
“Waeyo?”
“Karena pada bulan Juni diadakan festival Danau Sentani. Danau ini juga terdapat berbagai spesies ikan air tawarnya.”
“Mwo??? Jinjjayo? Bisakah kita memancing disini?” tanya Hyukjae antusius yang dijawab anggukan kepala Ririn.
“Baiklah, ayo kita lomba memancing.”
***
Terlihat sepasang namja dan yeoja yang tengah berjalan beriringan. Sesekali keduanya terlihat saling adu mulut di sepanjang perjalanan mereka.
“Semua ini karenamu. Kita kalah dalam lomba itu karena kesalahanmu.” Gerutu Kyuhyun sepanjang jalan. Itu adalah kalimat yang untuk kesekian kalinya diucapkan Kyuhyun untuk mengiringi perjalanan mereka.
“Oppa, tadi aku hanya terlalu senang ketika kau berhasil memancing ikannya, makanya tanpa sadar aku berteriak kencang.” Bela Ririn yang terus berusaha mensejajarkan langkahnya dengan langkah besar Kyuhyun.
“Ne, dan itu kau lakukan tepat ditelingaku. Kau ini seharusnya bisa mengontrol volume suaramu, kau tidak sadar, ikan saja takut dengan suaramu.” Cibir Kyuhyun.
Ririn baru saja akan mengangkat kakinya untuk menginjak kaki Kyuhyun, tapi dengan refleknya Kyuhyun menghindarinya.
“Kau kira aku tidak hafal perilakumu ini, eoh? Menginjak kaki orang ketika kau kesal. Asal kau tahu kakiku ini sangat berharga tahu.” Kyuhyun tersenyum penuh kemenangan melihat ekspresi kesal Ririn, entah sejak kapan ia menjadi suka menggoda Ririn. Kyuhyun berjalan lebih dulu meninggalkan Ririn yang terus menggerutu tak jelas.
Setelah hampir 10 menit berjalan, tiba-tiba Kyuhyun berbelok arah, bukannya menuju tujuan awal mereka. Ririn mengernyit bingung tapi tetao ikut masuk dan duduk didepan Kyuhyun.
“Oppa, kita harus ke supermarket bukan restoran.”
“Aku lapar. Biarkan saja mereka menunggu. Salah siapa menyuruhku.”
Ririn hanya mendengus sebal, tapi memang dia juga tengah lapar. Setelah memesan makanan, Ririn asyik melihat Kyuhyun yang tengah bercengkrama dengan kameranya. Melihat-lihat hasil jepretannya. Entah sejak kapan, Ririn ikut tersenyum melihat tingkah Kyuhyun.
“Jangan memandangku seperti itu. Aku tahu, aku memang tampan.” Kyuhyun menunjukkan smirknya sambil mencondongkan tubuhnya sedikit kedepan. Sontak Ririn mengalihkan wajahnya keluar jendela. Malu, itulah yang Ririn rasakan saat ini. Kyuhyun terkekeh kecil melihat semburat merah muda di kedua pipi Ririn.
“Kyeopta,” bisik Kyuhyun.
“Mwoya?”
Kyuhyun mengedikkan bahu tidak peduli dan mulai menyantap makanan yang baru datang itu. Ririn pun tidak ambil pusing sikap Kyuhyun dan mulai memakan makanannya.
“Ehmm, mashita. Kelihatannya mencoba membuat sendiri tidak masalah.”
“Ne?”
Tanpa mempedulikan tanggapan Ririn. Kyuhyun melesat kea rah dapur restoran itu. sedikit berbincang dengan sang koki, lalu memakai topi ala koki membuat Kyuhyun terlihat seperti seorang koki sebenarnya. Ririn yang mengerti maksud Kyuhyun ikut bergabung, tak lupa ia mengambil kamera Kyuhyun yang tergeletak di meja. Ia tersenyum melihat Kyuhyun tengah bergulat dengan peralatan dapur itu.
“Oppa…” Kyuhyun mendongak dan reflek memasang posenya saat Ririn mengacungkan kamera memotretnya.
“Hah, hari ini sangat menyenangkan sekaligus melelahkan.”
“Eum, betul sekali oppa.”
Mereka bedua baru saja keluar dari supermarket membeli bahan-bahan masakan. Mereka tengah asyik memandangi alam sekitar sampai …
“Awasss….”
Sebuah sepeda motor hendak sukses menabrak Ririn. Spontan Kyuhyun menarik Ririn ke arahnya.
“Gwaen…chana?” tanya Kyuhyun gugup.
Bagaimana tidak, posisi mereka sekarang amat dekat. Jarak wajah mereka hanya 5 cm. bak terhipnotis dengan tatapan masing-masing mereka hanya saling pandang seolah dengan hal itu saja sudah menjadi kepuasan tersendiri. Mereka dapat merasakan terpaan nafas masing-masing karena posisi mereka yang bisa dibilang menempel. Entah siapa yang memulai, tapi kini kedua bibir itu tengah bertautan mesra. Menyesap rasa manis dari bibir masing-masing. Tidak memperdulikan alam sekitar mereka. Reflek Kyuhyun melingkarkan kedua tangan kekarnya di pinggang Ririn begitu pula Ririn yang spontan melingkarkan tangannya ke leher Kyuhyun. Membiarkan kantong belanjaan mereka tergeletak begitu saja. Saling memiringkan kepala untuk mencari posisi yang tepat. Entah berapa lama mereka melakukannya sampai tautan itu terlepas karena kehabisan nafas. Nafas mereka terengah-engah dan masih saling memandang tanpa mengucapkan satu kata pun. Kyuhyun baru saja memiringkan kepalanya untuk menjangkau bibir Ririn lagi sebelum tangan Ririn membekap mulut Kyuhyun.
“Oppa….”
Hanya kata itu yang mampu diucapkan Ririn. Ririn menggeleng. Seolah tersadar Kyuhyun melepaskan kontak fisik diantara mereka.
“Maaf…”
Lagi-lagi hanya satu kata yang mampu lolos dari tenggorokan Kyuhyun. Mendadak suasana jadi canggung karena malu.
***
“Eung. Kyu. Besok aku, Hyukjae dan Yesung hyung akan kembali ke Korea. Tadi manager hyung menghubungiku.”
“Ne hyung, aku akan kembali besok lusa.”
Kyuhyun tengah berbincang dengan Sungmin di teras depan. Ada perasaan tidak rela untuk meninggalkan tempat ini. Ia tahu alasan pasti yang mendasari perasaannya itu. Gadis itu. Gadis yang entah sejak kapan berhasil mengambil hatinya, bahkan dengan waktu sesingkat ini. Tanpa mereka sadari ada seseorang yang ikut mendengarkan pembicaraan mereka. Hanya beberapa saat sebelum ia kembali dengan tubuh bergetar.
“Kau menyukainya Kyu?”
“Heh? Kau tahu hyung?”
“Matamu yang bicara Kyu. Tatapanmu padanya berbeda. Kau kira aku tidak tahu itu? Setiap kau memandangnya, pandanganmu hanya tertuju padanya. Seolah hanya dia yang ada dimatamu.” Sungmin menoleh kearah Kyuhyun yang menatap lurus kedepan dengan senyuman tipis. Sungmin menepuk pundak Kyuhyun lalu berbalik duduk dengan mengambil gitarnya.
“Menyanyilah untuknya,”
Sungmin pun mulai memetik senar gitarnya diikuti dengan suara Kyuhyun yang menenangkan.
* 7 Years of Love*
Sementara di sebuah kamar terlihat seorang yeoja tengah menutup mulut dengan tangannya. Berusaha menahan isak tangis itu agar tidak terdengar. Bahkan tibuhnya pun ikut bergetar. Antara senang dan sedih. Senang karena ia bisa melihatnya dan sedih karena ia takut tidak akan pernah bertemu dengannya lagi. Samar-samar ia mendengarsuara nyanyian. Benar, suara itu suara favoritnya, suara yang mampu menenangkan hatinya. Tapi justru kali ini, suara itu berhasil membuat tangisnya makin pecah.
***
“Hyungdeul, hati-hati. Aku akan menyusul besok.”
“Ne, kami mengerti.”
“Yeon, Ririn terima kasih atas jamuan kalian selama kami disini. Rin-ah kenapa matamu bengkak? Ku habis menangis eoh?”
“An…anniyo oppa. Aku baik-baik saja. Ehm, Sungmin oppa, Yesung oppa, Hyukjae oppa terima kasih.” Ujar Ririn.
Semuanya merasa bingung dengan itu. tapi mereka tak ambil pusing soal itu. setelah berpelukan satu smaa lain akhirnya mereka pergi. Sungmin tak lupa membisikkan sesuatu pada Ririn.
“Seleseikan urusan kalian saengi-ya.”
“Arraseo, oppa.”
@ Raja Ampat
Air danau yang tenang, membuat sunyi keadaan sekitar. Seolah menjadi saksi bisu dianatara kedua insan yang tengah berdiri di sana dengan pemikiran dan khayalan masing-masing.
“Apa yang ingin kau bicarakan?” tanya Kyuhyun memecah keheningan yang tercipta beberapa menit yang lalu.
“Oppa… Kyuhyun oppa, kau benar akan pulang besok?” Kyuhyun sontak menatap Ririn yang tengah asyik menatap indahnya danau yang tenang itu. Ia juga baru menyadari selama di bandara tadi ia juga memanggil semua hyungnya dengan benar.
“Kau…”
“Hah, aku ini bodoh ya, baru menyadari kalau kau benar-benar Cho Kyuhyun, magnae Super Junior, idolaku. Bukannya aku tidak percaya dari awal tapi hanya tidak mau percaya. Aku takut ini hanya mimpi, aku takut kalau ini hanya khayalanku saja, aku takut kau hanya bayangan. Aku hanya tidak mau berharap lebih, karena akan sakit sekali saat jatuh, aku …”
Sontak ucapan Ririn terputus karena Kyuhyun menarik Ririn dalam pelukannya, berusaha meredakan isak tangis gadis yang dengan lancangnya berhasil menguasai isi hatinya.
“Aku bukanlah fans yang kaya raya seperti mereka, oppa. yang bisa mengikutimu kemanapun dan kapanpun. Aku sangat iri dengan mereka yang selalu tahu hal yang kau lakukan. Aku ini hanya seorang fans biasa yang sangat mengagumi kalian dan aku hanya bisa mendukung dan berdoa yang tebaik untuk kalian. Kau tahu bagaimana sesaknya perasaanku saat tahu kalian ada disini? Di Negara ini? Menghirup udara yang sama disini? Tapi, aku tidak dapat menjangkau kalian? Itu jauh lebih menyesakkan oppa. aku… aku…”
“Diam, bodoh. Bisakah kau diam, ha?”
Kyuhyun sedikit meninggikan suaranya, tanpa sedikitpun melonggarkan pelukannya. Hening. Hanya suara deru angin yang mengisi kesunyian ini.
“Kami tidak peduli apapun keadaan kalian. Kaya atu miskin, cantik atau jelek, yang terpenting bagi kami kalian selalu ada untuk mendukung kami bagaimanapun keadaan kami. Kami bertahan untuk kalian, kami bekerja keras untuk kalian. Kau kira siapa yang dapat membawa kami ke puncak kalau bukan kalian? Kau kira siapa yang selalu berada di samping kami ketika kami ada dibawah kalau bukan kalian? Kalian dan kami saling melengkapi. Jadi jangan pernah berfikir seperti itu, arraseo?” Kyuhyun melepaskan pelukannya dan menatap Ririn yang tengah menangis dalam diam. Hanya air mata saja yang mengalir disana.
“Kau, Kyuhyun oppa kan? Aku kira yang bicara tadi Leeteuk oppa.” Dengan polosnya Ririn mengucapkan kalimat retoris itu tanpa peduli akan ekspresi Kyuhyun yang tengah mendelik padanya. Kyuhyun menurunkan tangannya dari bahu Ririn lalu memalingkan wajahnya kesamping.
“Kau… aish terserah apa katamu.” Dengus Kyuhyun sebal. Bagaimana bisa dia berkata seperti itu, susah payah aku merancang kalimat itu, batin Kyuhyun.
“Oppa, kau marah? Maaf, aku hanya bercanda saja.” Ririn terus mengguncang badan Kyuhyun tapi tetap tidak ada respon.
“Ekhm, iya-iya kalau begitu aku akan mengatakan sesuatu, jadi dengarkan baik-baik, ok? Roda kehidupan itu terus berputar, kadang di atas kadang di bawah. Sama halnya dengan sebuah sepeda tidak akan pernah berjalan jika roda itu tetap diam. Kalian berada di puncak itu merupakan sesuatu yang tidak mudah. Butuh kerja keras dan kesabaran. Ini adalah hasil dan usaha kalian selama ini. Ketika perlahan roda itu berputar ke bawah, bukan karena kalian kehilangan sinar tapi justru itu adalah proses agar sinar itu lebih bersinar dari sebelumnya. Kalian bekerja keras, berlatih dan terus berusaha demi kami dan keluarga kalian. Dan pada saat itu giliran kami yang akan memutar roda itu kembali keatas. Bukannya kita saling melengkapi? Hanya satu yang perlu oppa ingat, bukankah kita satu?”
Kyuhyun tersenyum simpul mendengarnya. Tapi perlahan senyuman itu berubah menjadi senyuman miris yang ditunjukan justru pada dirinya sendiri. Berpikir bagaimana bisa ia jatuh cinta dalam waktu sesingkat ini pada gadis di depannya ini. Gadis yang dengan lancangnya mengobrak abrik sistem kerja tubuhnya. Gadis yang dengan mudahnya membuat jantungnya bekerja di luar batas normal. Dan terbukti sekarang, dengan tangan Kyuhyun yang perlahan naik menyentuh pipi mulus gadisnya.
“Aku tahu itu dengan pasti.”
Ririn seolah tidak bisa berkata apa-apa. Seolah ia terhipnotis denan sorot mata yang tajam dan lembur dalam saat bersamaan. Kyuhyun perlahan memajukan wajahnya dna mendaratkan bibirnya tepat di kening Ririn yang reflek membuat keduanya menutup mata, berusaha meresapi perasaan masing-masing dengan kontak fisik ini. Untuk beberapa saat mereka membiarkan keadaan ini sampai akhirnya Kyuhyun melepas ciumannya dan membisikkan sesuatu tepat di telinga Ririn.
“Soal ciuman kemarin, terima kasih itu manis sekali. Aku sangat menikmatinya dan aku rasa kau pun begitu.” Ririn menoleh pada Kyuhyun yang tengah menyeringai padanya. Lalu dengan santainya pergi melangkah meninggalkan Ririn yang tengah malu, terlihat dari rona merah di kedua pipinya.
“Yak!!! Dasar mesum!”
***
“Eonni, kami pergi dulu ne? kami pasti akan kembali kemari.”
“Arraseo, Yeon. Kau jaga diri baik-baik.”
“Eum.”
Yeon Hwa kemudian memeluk Ririn sebelum masuk pintu keberangkatan. Ya, benar mereka tengah berada di bandara. Yeon Hwa menepuk pundak Kyuhyun sebelum melangkah terlebih dahulu meninggalkan keduanya.
“Jaga dirimu baik-baik. Aku …pergi dulu.”
Hanya itu kalimat yang mampu diucapkan Kyuhyun. Dengan canggung dia berbalik melangkah ke pintu keberangkatan. Dia ingin sekali memeluk gadisnya, tapi seolah tubuhnya berkebalikan dari itu. tanpa di duga, ia merasakan ada sepasang tangan yang melingkari pinggangnya. Memeluknya dari belakang. Ia tahu betul siapa pemilik tangan itu.
“Kenapa pergi begitu saja, eoh?”
Kalimat itu terdengar sangat manja di telinga Kyuhyun. Perlahan dia membalikkan badannya dan langsung saja memeluk gadisnya. Sekarang ia tidak bisa menahan untuk tidak menyentuh gadisnya. Membenamkan wajahnya dilekukan leher Ririn, berusaha menghafal wangi yang menguar dari sana. Wangi yang entah sejak kapan menjadi wangi favoritnya. Ririn pun dengan senang hati merespon pelukan Kyuhyun.
“Aku akan kembali secepatnya, kau bisa menungguku kan?”
“Eum, aku akan menunggu pembuktian dari ucapanmu.”
Keduanya saling melepaskan diri. Kyuhyun menangkupkan kedua tangannya di pipi Ririn, mencium kening dan bibir Ririn sekilas yang dijawab dengan senyuman manis oleh Ririn. Memang keduanya tidak mengucapkan kata sakral itu, tapi keduanya cukup tahu bagaimana perasaan masing-masing melalui sentuhan fisik dan tatapan masing-masing. Perlahan, Kyuhyun mulai mundur dan melambaikan tangannya. Sebelum benar-benar menghilang, Kyuhyun menggerakkan mulutnya tanpa suara yang dapat dimengerti dengan jelas oleh Ririn.
“Aku tahu oppa, aku juga mencintaimu.”
6 month later
Kicauan burung pagi hari, segarnya udara pagi membuat seorang gadis memilih untuk jalan-jalan di sekitar taman. Menghirup banyak-banyak udara pagi hari yang bebas dari polusi. Tapi, kegiatan itu terpaksa berhenti karena suara dari seseorang.
“Maaf kakak, ini untukmu.”
Seorang anak kecil menyerahkan sebuah kartu pada Ririn. Ya, gadis itu adalah Ririn. Ririn mengernyit bingung dan hendak bertanya pada anak itu, tapi ternyata anak itu sudah menghilang. Ririn membuka kartu itu perlahan.
“Datanglah ke taman sekarang juga.”
Sebaris kalimat itu berhasil membuat kaki Ririn langsung bergerak tanpa memikirkan apapun. Ia juga tidak tahu kenapa ia jadi begini. Sesampainya di taman, ia langsung mengedarkan pandangannya dan berhenti tepat pada tubuh seorang laki-laki. Ia perlahan melangkahkan kakinya mendekati laki-laki itu.
“Maaf, apa kau yang menulis kartu ini? Apa kita saling kenal?”
Ririn menunggu jawaban dari laki-laki dihadapannya. Tapi, tetap tidak ada respon. Ia baru saja akan membuka suara lagi, sebelum di interupsi.
“Apa 6 bulan tidak bertemu membuatmu lupa padaku?”
DEGG!!!
Suara ini. Suara yang teramat dirindukannya, suara yang bisa membuat hatinya bergetar Suara yang sudah menjadi candu untuknya. Pria itu perlahan-lahan membalikkan tubuhnya dan tersenyum manis pada Ririn. Tapi tanpa di duga-duga Ririn malah memasang ekspresi datar.
“Waeyo?”
Perlahan pria itu mendekat kearah Ririn dan tanpa komando Ririn malah memukul dada pria itu bertubi-tubi.
“Hei hei hei, ini aku. Tenanglah.”
Pria itu langsung memeluk Ririn, berusaha menenangkannya dan perlahan pukulan itu berhenti, berganti dengan pelukan hangat.
“Kyuhyun oppa, kenapa kau lama sekali, eoh?”
“Maaf, aku membuatmu menunggu lama. Tapi aku menepati ucapanku kan? Sudah jangan, menangis.”
Kyuhyun mengelus punggung Ririn pelan, berusaha meredakan isak tangis gadisnya. Ia kembali membenamkan wajahnya di lekukan leher gadisnya, mencium wangi favoritnya yang hampir dilupakan indera penciumannya. Perlahan Kyuhyun melepas pelukannya dan menghapus air mata Ririn.
“Aku merindukanmu,”
“Oppa kira aku tidak?
Kyuhyun terkekeh geli melihat ekspresi merajuk gadisnya. Ekspresi yang sangat dirindukannya.
“Bersiap-siaplah, kemasi barangmu.”
“Untuk apa?”
“Kita akan berangkat ke Korea 2 jam lagi. Kau ikut aku ke sana. Kita menikah disana. Aku sudah mengurus semuanya.
“MWOYA???”
END
Yeah akhirnya ending juga.Gimana eon?Membosankan kah,mengecewakan kah?Maklum masih dalam proses belajar juga hehe.Disini sengaja aku ambil setting di Papua *mendadak jiwa nasionalisme muncul* karena di Papua juga banyak tempat yang indah-indah juga.Kalau settingnya di Bali kan udag biasa hehe aku pan cari yang luar biasa kkkkkkk sekali mian kalau lama soalnya ada beberapa kendala juga.Dan pas kan tanggal 3 kan?Tanggal lahir Kyuhyun meskipun bukan bulan Februari haha.Sekali lagi maaf kalau mengecewakan T.T
Silahkan tinggalkan jejak.Kritik dan saran akan diterima dengan senang hati.Asal jangan bashing aja hehe ok sampai jumpa *menghilang*
==> FF ini adalah buatan dongsaeng kesayangan gue. gue sengaja post di sini setelah mendapat persetujuan dari dia. :P
Comments
Post a Comment