Skip to main content

[Pemenang ke-1 lomba FF Batch 2- SJFF] For My Mr. Yadong!!!


*For My Mr. Yadong!!!!*
Author             : Rhttps://www.facebook.com/jeongi?ref=ts&fref=ts
Cast                  :
-          Lee Hyuk Jae aka Eunhyuk
-          Lee Tae Ri
-          And Other Cast
Rating              : General



Seandainya cinta dapat memilih
Mungkin aku tak akan memlih mu yang kucintai
Tapi memilih orang yang mencintaiku.


***


“EUNHYUK OPPA... Ireona!” Pekikan seorang gadis bermata indah ini, sontak terdengar kencang menembus dinding-dinding matahari yang kini terlihat mulai merasuk melalui cela ventilasi udara diruangan persegi ini. Tak ada sahutan disana, selain desahan sebal yang terdengar singkat dari bibir namja yang masih tampak bergulat dengan bantal dan selimutnya diatas ranjang itu.

“Ayo cepat bangun,” gadis bernama Lee Tae Ri itu sengaja kembali menaikan tone suaranya sembari naik ke ranjang itu dan duduk diatas tubuh namja yang kini tampak mulai menggeliat gusar.

“Kau mau bangun atau tidak eh?” Tae ri tampak terkekeh singkat sembari menepuk-nepuk punggung seseorang yang seharusnya menjadi Oppa-nya itu.

“Yak! Lee Tae ri, kau mau mati ditanganku eh?” Namja yang bernama Eunhyuk itu pun kontan membalikkan tubuhnya serta menarik lengan Tae ri agar jatuh ke sisi kanannya. Keduanya tampak mulai bergulat seperti biasa, seakan tak perduli akan hari esok yang penuh dengan sebuah tanda tanya besar.

“Yak! Oppa, kenapa kau mengigit hidungku? Aw...” Tae ri meringis sakit didaerah hidungnya saat ini. Terlihat Eunhyuk hanya tertawa kecil dengan cengirannya yang begitu khas.

“Siapa suruh kau menggangguku?” Eunhyuk mulai menggoda Tae ri dengan belaian dan pelukan hangatnya pada gadis itu sekarang. Tae ri mendengus ringan!

“Lepaskan aku dan cepatlah mandi! Hari ini aku ingin pergi melihat pantai.”

“Tempat yang indah untuk bermesraan, kau pintar sekali memilih tempat.”

“Bermesraan apa? Dasar otak keras!”

“YAK! Kau bilang apa? Otak keras? Lee Tae ri, kau tau apa akibatnya menghina seorang Lee Hyuk Jae eh?” Eunhyuk dengan sigap menarik tubuh Tae ri agar kembali merapat kearahnya. Tae ri terkekeh pelan saat kini Eunhyuk malah menggelitikinya dengan guratan tawa yang begitu gemas.

“YAK! Hentikan...!”

“ANDWE! Sebelum kau mencium Oppa tampanmu ini.” Tae ri terdiam seketika! Ia pun tampak merunduk dengan bulatan merah yang begitu nampak dikedua pipinya.

Lee Tae Ri dan Lee Hyuk Jae... seperti inilah kehidupan sehari-hari keduanya. Bercanda dan bermain bahkan terkadang melebihi hubungan sebagai Kakak dan Adik. Sekalipun saat ini mereka belum resmi merubah ikatan mereka menjadi saudara tiri itu.

Eomma Tae ri sudah lama ditinggal mati oleh Ayah Tae ri semenjak gadis itu berumur 5 tahun akibat kecelakaan mobil. Semuanya berjalan begitu saja sampai akhirnya Eomma Tae ri bertemu dengan sosok pria beribawa yang membuatnya kembali jatuh hati. Itu terjadi pada saat setahun yang lalu ia bertemu dengan Appa Eunhyuk.

Awalnya semua terjadi biasa-biasa saja, sampai akhirnya Ibu Tae Ri dan Appa Eunhyuk memutuskan untuk menikah. Namun sayang, Appa Eunhyuk belum resmi bercerai dengan istri pertamanya. Jadilah kini mereka tengah menunggu semua proses perceraian serta menyiapkan segala sesuatu untuk melangsungkan pernikahan mereka yang akan diselenggarakan di Busan, tempat keluarga Eunhyuk berada. Selama menunggu segala proses itu selesai, Tae ri dan Eunhyuk ditempatkan disebuah rumah yang sama di Seoul, mungkin kedua orang tua mereka berpikir agar mereka lebih dulu saling mengenal sebelum mereka benar-benar resmi menjadi Kakak dan adik. Dan lagipula, tempak Universitas Eunhyuk dan Tae ri berada ditempat yang sama, jadi mungkin itulah alasan yang kuat mengapa mereka berada disatu atap, termasuk agar Eunhyuk dapat menjaga Tae ri selama kedua orang tua mereka sibuk menyiapkan pernikahan di Busan.

Cinta... mungkin tak akan ada yang pernah berpikir sebelumnya, jika itu malah bisa menjadi sebuah petaka untuk Eunhyuk dan Tae ri. Hanya berawal dari sikap dingin Eunhyuk yang perlahan-lahan melunak seiring dengan kepolosan Tae ri yang mampu membuatnya luluh.

Hanya sekedar itu, mungkin sekarang tidak. Sebuah rasa yang indah kini tampak mulai menyelubungi getar asrama dihati Tae ri, membuatnya ingin dan ingin terus bersama Eunhyuk. Mungkin saat ini rasa itu bukanlah sebuah kesalahan, tapi setalah pernikahan orang tua mereka diselenggarakan, rasa itu mungkin akan menjadi sebuah kesalahan besar.

Baginya Eunhyuk bukanlah dilihatnya sebagai calon Kakaknya, tapi lebih kepada rasa seorang gadis dewasa kepada seorang pria dewasa. Walau sampai saat ini, Eunhyuk sama sekali belum pernah mengutarakan kata cinta pada Tae ri, hubungan mereka masih begitu menggantung. Namun, bagi Tae ri sikap dan perhatian Eunhyuk selama ini itu sudah cukup mengatakan perasaan hubungan mereka sekarang, bahkan keduanya tak sungkan-sungkan lagi untuk tidur diatas ranjang yang sama, meski hanya saling memeluk tanpa melakukan apapun.



= “Jadi, apa ini kesalahan?” =



“Eunhyuk Oppa, apa kau lihat keong ini? Cantik sekali,” Tae ri berusaha menarik-narik ujung baju Eunhyuk dengan sikap manja yang selalu ia tunjukan. Eunhyuk hanya bergumam singkat dan kembali fokus pada layar ponselnya.

“Lihat ini juga Oppa. Warna keong yang ini lebih indah dan berkilau dari yang ini, benar tidak?”

“Ya.” Sahut Eunhyuk singkat tanpa memandang Tae ri dan terus fokus akan layar ponselnya itu sesekali tersenyum tak jelas.
“Oppa sedang apa?”

“Tadi Gae Hi mengirimiku pesan ke nomor yang salah. Gadis itu benar-benar selalu ceroboh, hahahaha.” Tawa Eunhyuk meledak seolah tak menghiraukan ekspresi Tae ri yang berujung muram. Tae ri merutuk dirinya sendiri karna menanyakan pertanyaan yang bodoh tadi.

Kim Gae Hi adalah seorang gadis yang mempunyai darah Korea-Jerman yang mempunyai wajah yang cukup unik dimata Eunhyuk. Tak hanya itu saja, Gae Hi adalah sesosok gadis yang telah menjadi tunangan Eunhyuk akibat sebuah perjodohan yang dilakukan oleh Appa Eunhyuk sendiri. Tae ri tau akan hal itu memang, tapi ia selalu berusaha untuk tidak memikirkan itu.

“Oh, kalau begitu aku kesana sebentar Oppa,” Tae ri sontak berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menjauhi Eunhyuk yang kini malah tak menghiraukannya. Eunhyuk masih sibuk dengan tawanya yang Tae ri tak tau entah itu karna apa. Tak ia pungkiri memang, jika Gae Hi mempunyai kepribadian dan wajah yang benar-benar memikat, buktinya saja Eunhyuk mau tak mau menerima perjodohan mereka itu.

“Jika dibanding denganku, Gae Hi jauh lebih dari segala-galanya.” Tae ri menghembuskan nafasnya dalam. Kedua matanya menerawang menatap gelombang pantai yang terhempas dan kembali naik-turun tak tentu. Ia benar-benar bingung dengan sikap Eunhyuk selama ini. Terkadang Eunhyuk begitu terlihat tak perduli dengannya, namun terkadang Eunhyuk malah memperhatikannya berlebihan membuat Tae ri sempat begitu percaya diri, jika Eunhyuk juga mempunyai rasa yang sama dengannya.

“Kau kenapa?” Tae ri menoleh sebentar kebelakang saat kini seseorang sudah mengalungkan kedua tangannya kepinggang Tae ri dan menghembuskan nafas beratnya kebahu kiri gadis itu.

“Tidak ada apa-apa.”

“Uhummm... benar?” Tae ri menutup matanya sebentar saat Eunhyuk kini mencium bahunya dengan hangat.

“Menurutmu Oppa?”

“Sepertinya baik.” Sahut Eunhyuk kembali melepaskan dekapannya dan berbalik untuk menatap layar ponsel itu dengan senyum riang. Tae ri merunduk, apakah selama ini ia salah menilai perasaan Eunhyuk padanya?



***

At. Kyung Hee University



Seperi hari biasa yang dilakukan para anak-anak Mahasiswa dan Mahasiswi ini setiap ada jam kelas kosong, mereka akan berlarian, duduk dan bergurau atau pun melakukan banyak aktivitas yang membuat mereka nyaman. Termasuk beberapa gadis yang kini tampak bermain bola basket disebuah lapangan terbuka ditengah-tengah Universitas terkenal di Negara Korea ini.

Semuanya berteriak penuh kesungguhan, tak perduli akan terik sinar matahari yang perlahan-lahan mulai nampak sengit diatas langit biru itu. Terkadang mereka bersorak dan terkadang mereka bertepuk tangan sendiri, termasuk Tae ri.

“Apa kalian tidak bosan jika hanya bermain seperti ini saja?” ucapan seorang namja berwajah manis ini sontak membuat beberapa orang menghentikan aktivitas mereka dan fokus ke arah satu titik yang sama. Nampak namja itu kembali tersenyum dengan memegangi sebuah bola basket yang menjadi sasaran para gadis-gadis ini.

Namja itu bernama KIM KIBUM, seseorang yang paling terkenal dengan senyum khas yang dimilikinya di Universitas ini.

“Apa maksudmu, Kibum sunbae?” ucap salah satu gadis pecinta basket itu sembari maju beberapa langkah. Semuanya mulai terdengar berbisik-bisik saat kini Kibum bukan hanya sendiri, tapi juga bersama teman-teman populernya yang lain, termasuk Eunhyuk.

“Bagaimana jika kita taruhan?”

“Taruhan? Taruhan apa?”

“Siapapun diantara kalian yang bisa memasukan bola ini paling banyak dalam satu menit, maka akan aku beri hadiah sebuah ciuman hangat dari seorang Lee Hyuk jae!”

“MWO?” Teriak beberapa orang yang ada disana , tak terkecuali Eunhyuk sendiri.

“Kibum-ah, apa-apan kau ini?” bisik Eunhyuk kesal.

“Eunhyuk-ah, kau tenang saja. Hey, apa kau tak ingin berciuman dengan para gadis-gadis cantik ini eh?” Eunhyuk nampak berpikir sejenak, lalu mengangguk-angguk tak jelas.

“Hahaha, kau pasti mau,”  Kibum mendengus dengan seringainya yang tak karuan. Diliriknya Tae ri yang juga berdiri mematung tak jauh dari mereka dengan tatapan tak percaya. Sebenarnya selama ini Kibum diam-diam menyukai Tae ri, karna memang di Universitas ini tak ada seorang pun yang tau hubungan antara Tae ri dan Eunhyuk yang sebenarnya.

“Baiklah. Bagaimana jika kita mulai saja permainan ini?” semua gadis-gadis itu tampak mengangguk senang dengan tatapan tak sabaran. Selama ini, memang banyak sekali gadis-gadis yang menyukai Eunhyuk.

“Bagus! Semuanya silahkan membentuk barisan dan permainan ini akan segera kita mulai,” Kibum kembali tersenyum dan berjalan-jalan menghampiri para gadis-gadis itu termasuk Tae ri.

“Kau tak usah ikut jika kau mau. Khusus untukmu, aku akan memberikan ciuman hangatku ini secara Cuma-Cuma padamu, bagaimana?” Tae ri sontak terkejut mendengar bisikan Kibum padanya saat ini.

“Tidak dan terima kasih, Kibum-shi. Aku tidak tertarik!” Tae ri baru saja hendak berjalan keluar lapangan, sampai seketika ia menatap Eunhyuk tengah bercengkrama dengan beberapa gadis itu tentang permainan bodoh ini. Dada Tae ri terasa panas, ia benar-benar tak suka akan hal seperti ini.

“Kau menyukai Eunhyuk?” tanya Kibum membuat Tae ri segera mengalihkan pandangannya.

“Jangan bodoh.”

“Bodoh? Kau yang bodoh jika perkataanku itu memang benar. Kau tak ingin ikut? Apa kau rela melihat namja yang kau sukai mencium gadis lain?”

“Mwo?” Tae ri diam. Ia seakan memikirkan sesuatu hal.

“Siapa bilang aku tak ikut!” Tae ri kembali berbalik dan hendak masuk kebarisan para gadis-gadis itu membuat Kibum menatapnya pedih. Sedangkan Eunhyuk kini tengah terdiam menatap Tae ri yang seakan benar-benar antusias akan permainan ini.

“Memangnya aku akan merelakan para gadis-gadis ini berciuman dengan Eunhyuk Oppa. Aish, itu tidak akan aku biarkan!” Gumam Tae ri tersenyum licik.

“Apa aku juga boleh ikut?” tanya seseorang seketika membuat tatapan semua orang langsung saja fokus padanya.

Gae Hi! Yeoja itu kini tersenyum sembari berjalan mendekat kearah lapangan. Beberapa gadis yang ada disana menatapnya tak suka, termasuk Tae ri.

“Wow! Permainan ini akan semakin mengasyikan. Untukmu Kim Gae Hi, tentu saja boleh. Bukan begitu Eunhyuk-ah?” tanya Kibum membuat Eunhyuk hanya tersenyum kecut.

“Baguslah, sekarang permainan ini kita mulai.” Kibum berteriak sembari melempar bola pada seorang gadis yang menjadi urutan pertama dalam taruhan ini.

Satu per satu dari para gadis-gadis itu mulai perlahan habis, sampai saat kini giliran Tae ri yang semakin memucat dengan gelagat gugup yang merajai batinnya sekarang. Rata-rata nilai yang didapat peserta terdahulu, hampir semuanya sama.

“Ini...” Kibum melemparkan bola basket itu kearah Tae ri dengan senyuman penuh arti. Kibum benar-benar berharap jika Tae ri kalah dalam permainan ini.

Tae ri merunduk! Diliriknya sekilas Eunhyuk yang juga kini tengah menatapnya.
Satu bola masuk didetik pertama dengan sempurna, termasuk didetik kedua, ketiga dan selanjutnya. Tae ri memang sangat menyukai Basket, hingga permainan ini sebenarnya cukup mudah baginya. Tae ri tersenyum, ia kini percaya diri sekali akan menang, sampai pada saat didetik terakhir, Tae ri melakukan kesalahan yang fatal, membuat bolanya melenceng jauh dari Ring.

“Kau hampir melakukannya dengan sempurna Lee Tae ri.” Ucap Kibum bertepuk tangan. Tae ri merenggut singkat, ditatapnya Eunhyuk yang kini tampak menatap dingin kearahnya.

“Terima kasih.” Balas Tae ri sembari berjalan dan keluar dari tempat itu.

“Sekarang giliranmu Kim Gae Hi!” Tae ri sontak kembali berbalik saat mendengar Kibum memantau sosok Gae Hi untuk peserta selanjutnya.

“Demi calon suamiku, aku harus memenangkannya.” Gae Hi tersenyum kecil serta langsung menyambut uluran bola dari Kibum dengan wajah antusias.

Satu per satu bola itu memantul sempurna sama seperti halnya yang dilakukan Tae ri tadi. Gae Hi memang gadis yang pintar akan segalanya, apalagi olahraga yang menjadi kesukaannya.

“WOW! SEMPURNA...” kata-kata itulah yang tercetak jelas dari bibir semua orang ketika Gae Hi telah mengakhiri semua lemparan bagusnya dalam satu menit waktu yang diberikan. Tae ri tertunduk tak tenang. Itu berarti pemenangnya bukanlah dia tapi Gae Hi.

“Baiklah Nyonya Lee, kau memang berjodoh dengan Eunhyuk. Silahkan ambil hadiahmu itu.” Kibum terkikik geli membuat Gae Hi juga memasang wajah yang benar-benar bahagia.

“Terima kasih, Kibum-shi. Ini permainan yang benar-benar mengasyikan,” Gae Hi sontak tertawa nakal melihat Eunhyuk yang hanya memandangnya dengan tatapan datar. Tak perduli akan tatapan tak suka semua orang yang melihat tingkahnya itu.

“Tuan Lee, cium aku!” gae Hi sontak mengalungkan kedua tangannya keleher Eunhyuk dan mulai memiringkan kepalanya pada namja itu. Sepertinya mereka benar-benar akan berciuman ditengah lapangan dengan banyak pasang mata yang memandang.

“Ini memang kesalahanku. Tak seharusnya aku menyukai calon Kakak tiriku sendiri.” Tae ri tampak berbalik dan berlari dari lapangan itu, membuat Kibum memandangi punggungnya dengan nanar.



= “Aku harus mengakhiri ini, sebelum semuanya berakhir dengan sendirinya” =



Tae ri tersenyum nanar memandangi beberapa layang-layang cantik menari diatas langit balkon kamarnya. Setidaknya itu bisa membuat hatinya saat ini menjadi tenang.
Akhir-akhir ini hidupnya begitu sulit, akibat harus berusaha untuk menghindari Eunhyuk dan menyadari diri bahwa Eunhyuk adalah calon Oppa tirinya.

“Kau kenapa?” Eunhyuk mulai menggelayutkan kedua tangannya dipinggang Tae ri dan mencium aroma gadis itu dengan nyaman.

“Tidak ada apa-apa.”

“Lalu mengapa akhir-akhir ini kau menjauhiku?”

“Tidak. Aku hanya mulai sadar diri akan hubungan seperti apa yang seharusnya kita jalani ini.” Tae ri berusaha melepaskan kedua tangan Eunhyuk dari pinggangnya dan berbalik untuk berjalan duduk diatas tempat tidurnya.

“Apa maksudmu?”

“Apa benar jika sepasang Kakak-adik itu terbiasa saling rangkul? Atau berciuman? Atau mungkin tidur diatas ranjang yang sama setiap malam walau tak melakukan apapun?”

“Tae ri...”

“Apa benar jika hubungan Kakak-adik itu seperti itu? Atau mungkin hanya aku saja yang berlebihan?”

“Lalu kau menginginkan yang seperti apa eh?” Eunhyuk ikut menjatuhkan tubuhnya keatas kasur dan membelai rambut Tae ri dengan lembut.

“Tidak. Aku hanya heran saja, hubungan seperti apa yang kualami ini?”

“Hubungan spesial.” Balas Eunhyuk mencium bibir Tae ri sekilas.

“Spesial? Lalu, dengan Gae Hi apa spesial juga?”

“Jadi kau cemburu soal permainan kemarin? Hey, jangan seperti ini lagi Lee Tae ri. Hubunganku dengan gae Hi sangat jauh berbeda dari hubunganku denganmu.”

“Berbeda? Berbeda apanya? Apa karna aku calon adikmu dan dia tunanganmu begitu?”

“Bukan seperti itu. Tapi seperti ini...” Eunhyuk kembali mencium Tae ri dan membungkam bibir mungil itu untuk tak kembali berkata-kata.

“Aku tak pernah melakukan ini dengannya. Itulah perbedaannya!” Eunhyuk tersenyum simpul sembari kembali merayap untuk melanjutkan aktivitasnya. Tae ri diam, ia tak mengelak sama sekali sekarang.


***


Pernikahan orang tua Eunhyuk dan Tae ri perlahan-lahan semakin dipercepat, bahkan saat ini mereka sudah melakukan banyak prosesi adat yang harus dilakukan sebelum mereka menikah. Ayah Eunhyuk dan Ibu Tae ri memutuskan untuk kembali ke Seoul dan menjemput anak-anak mereka agar dapat membantu semua prosesi itu dengan mudah.
“Apa Eomma dan Paman Lee benar-benar sudah siap ingin menikah?” untuk kesekian kalinya Tae ri bertanya dengan nada yang bergetar. Diliriknya Eunhyuk yang juga kini hanya diam ditempatnya.

“Kau tak usah kuatir Tae ri-ya, Paman bisa menjaga Ibumu dengan baik.”

“Aku tau.”

“Baiklah, kalau begitu. Lebih baik sekarang kalian bergegas untuk membereskan pakaian dan kita pergi ke Busan hari ini.”

“Tunggu Appa! Sebenarnya ada yang ingin aku katakan pada kalian.” Tandas Eunhyuk membuka suara.

“Apa itu?”

“Baiklah, Aku tak ingin berbasa-basi lagi. Sebenarnya, aku dan Tae ri...”

“Akan segera membereskan pakaian kami Paman.” Sela Tae ri cepat sembari menarik lengan Eunhyuk agar mengikutinya keatas. Sepertinya Tae ri tau, apa yang akan dikatakan Eunhyuk sekarang ini. Eunhyuk merengut, dengan terpaksa ia ikuti jejak Tae ri dengan tatapan sebal.

“Ada apa? Kenapa kau mengacaukan semua omonganku disaat aku ingin mengatakan semuanya?” tanya Eunhyuk saat kini mereka telah berada dikamar Tae ri.

“Apa kau gila Oppa? Sebentar lagi Ayahmu dan Ibuku akan menikah! Apa kau tak melihat sinaran kebahagiaan yang terpancar dari wajah mereka tadi? Kebahagiaan yang baru ini aku lihat selama hampir bertahun-tahun kami hidup berdua tanpa sosok Appa.”

“Lalu aku harus bagaimana? Memasrahkan semua ini begitu saja? Apa kau ingin aku menjadi Oppa tirimu eh?”

“Aku tidak mau, tapi aku juga tidak bisa merusak kebahagian Eomma. Beliau satu-satunya hartaku sekarang. Aku memang mencintaimu Eunhyuk Oppa, tapi aku tak bisa membuat semua impian Eomma-ku kandas karna rasaku ini. Mungkin kita bisa melanjutkan hidup dengan status Kakak-adik yang akan aku sandang sebentar lagi.”

“Kau mencintaiku?”

“Apa aku harus mengatakannya dengan jelas?”

“Lalu mengapa kau mencintaiku jika kau ingin aku jadi Oppa tirimu!”

“Itu tidak penting Oppa! Aku memang mencintaimu, tapi mungkin kau tak mencintaiku.”

“Ini bukan hanya masalah cinta, tapi ini juga masalah hubungan kita. Kau mau sosok calon Oppa-mu ini adalah  orang yang telah menidurimu oh?”

“Eunhyuk Oppa...”

“Apa kau tak sadar akan semua yang telah kita lakukan sebelumnya? Bagaimana mungkin kita bisa menjadi Kakak-adik Lee Tae ri!”

“Itu salahmu Oppa!”

“Salahku? Salahku jika aku juga menginginkanmu?”

“Mwo?”

“Kau pikir ketika aku membelaimu, aku tidak sadar dengan semuanya? Tentang hubungan dan status kita? Tidak, aku bahkan sangat sadar itu, tapi aku tetap melakukannya karna aku menginginkanmu!”

“Eunhyuk Oppa...”

“Sekarang kita katakan pada mereka yang sebenarnya.”

“Tapi...”

“Apa maksud kalian?” suara seseorang sentak saja membuat Tae ri dan Eunhyuk kontan terkejut setengah mati.

“Appa...” ucap Eunhyuk tertahan saat melihat kedua orang tua mereka mematung dibalik pintu kamar Tae ri.

“Lee Hyuk Jae... apa maksud dari kata-katamu itu? Kalian...”

“Appa... sebenarnya kami...”

PLAAKKK

Tamparan nyaris sempurna melayang di pipi Eunhyuk sekarang, membuat Tae ri dan Eomma-nya terkejut bukan kepalang.

“Jadi selama ini, kau dan Tae ri? Kalian berpacaran?”

“Maafkan kami Paman, sebenarnya ini semua salahku.”

“Tae ri-ya kau...”

“Eomma, aku juga tidak tau mengapa jadi seperti ini. Tapi...”

“Aku mencintai Tae ri, aku tak bisa menerima dia menjadi adik tiriku Appa.” Lantang Eunhyuk lugas.

“Mwo?”

“Aku...” belum sempat Tae ri hendak menimpali perkataan Eunhyuk, tiba-tiba saja ia merasa mual dan merasakan isi perutnya seolah berkontraksi bebas.

HUEKKKK... HUEKKK

“Tae ri-ya...”

“Eomma aku...”

HUEKKK... HUEKKK

“Aku permisi sebentar.” Ucap Tae ri sentak berlari kearah toilet, membuat beberapa orang yang ada disini menatapnya curiga.

“YAK! Lee Hyuk Jae, jangan katakan pada Appa, jika Tae ri sedang mengandung anakmu?”

“Aku tidak terlalu yakin, tapi kemungkinannya sudah jelas ada.” Sahut Eunhyuk santai.

“KAU...!”

“SUDAHLAH... sebaiknya kalian jangan bertengkar dulu. Kita pastikan semua ini benar lebih dulu.”

“Jika ini memang benar, apa Eomma akan merestui kami?” tanya Tae ri dari balik Toilet itu. Gadis itu tampak menangis!

“Mau bagaimana lagi? Jika benar kau memang hamil dan Eunhyuk adalah Appanya, apa Eomma berhak melarang ini semua?”

“Eomma...” Tae ri sentak berlari dan memeluk Eomma-nya itu dengan kuat.

“Aku memang hamil,” Isak Tae ri sembari menunjukan sebuah tes kehamilan yang sejak tadi ia genggam. Semuanya tampak diam!

“Mianhae, jeongmal mianhae.”

“Tae ri-ya...”

“Maafkan aku Eomma.”

“Aniya sayang, jika memang ini kebahagianmu.”

“Tapi Eomma dan Paman Lee...”

“Eomma lebih baik memilih calon cucu Eomma, daripada memilih kebahagian Eomma sendiri. Kau satu-satunya harta Eomma, tak ada yang lain lagi Tae ri-ya.”

“Eomma...” Tae ri dan Nyonya Lee ini sibuk akan dekapan dan tangisan mereka, seolah tak membiarkan raut wajah Appa Eunhyuk yang kini tampak muram.

“Ini benar-benar memuakkan!” Umpat Appa Eunhyuk smebari memukul pintu dan berbalik untuk pergi.

“Appa...”

“Sudahlah Eunhyuk-ah, biar Bibi yang menenangkan Appa-mu. Kau sekarang jagalah Tae ri, dan jangan sampai ia dan kandungannya memburuk.”

“Arasseo, Bibi. Terima kasih banyak.”

“Ne.” Eunhyuk sentak menghampiri Tae ri dan memeluk gadis itu dengan erat.

“Sudah kuduga, kau pasti hamil karna ulahku.”

“Oppa, aku takut.”

“Tidak. Aku akan membereskan semua ini dengan cepat dan kita akan segera menikah.”

“Oppa...”

“Lee Tae ri, aku mencintaimu.”

“Na do Oppa.” Peluk Tae ri cepat sembari menangis dalam dekapan Eunhyuk. Ia sadar jika ini bukanlah akhir dari permasalahan mereka, namun setidaknya Tae ri dan Eunhyuk dapat bernafas lega mengingat jika semua ini sudah terbongkar dan mereka memiliki senjata untuk tetap dapat menikah sekalipun pada akhirnya tak mendapatkan restu.


END*

Comments

Popular This Week

Trunk - 고갱 (Gogang) [Let Free the Curse of Taekwondo OST]

Oh It’s my first time Something makes my heart beat again A hundred promises and a hundred words that are unforgettable such a lovely day But Then I become depressed again Because of a hundred habits that we made before made before step by step Love, It's not being faded It's just getting old together Driving of midnight why have I never known the difference between one and two One and two It was just Saturday my favorite song was playing on the radio And it all just happened by chance nothing more than that More than that somehow I was feeling so sad about the line of the song and then I became depressed again Because of a hundred songs that you played before step by step Love, It's not being faded It's just getting old together Driving of midnight why have I never known the difference between one and two Was it all because of you? load the trunk Let's leave this old town are you with me are you with me step by step Love, It's not being faded It'...

Popular All the Time

ONESHOOT = 아직은 안녕 우린 안돼요/ We can’t Separated Yet

아직은 안녕 우린 안돼요 We can’t Separated Yet Black Romance present special JH_Nimm’s birthday 2 A story by JH_Nimm ( http://jh-nimm.blogspot.com , http://www.twitter.com/JH_Nimm ) Title: 아직은 안녕 우린 안돼요 Also known as: We can’t Separated Yet Genre: Romance, Sad, Hurt, Family Rating : T Length : Oneshoot Disclaimer: Ini FF murni hasil dari pemikiran saya dan bukan hasil plagiat. So , jangan di Co-Pas seenak jidat, jangan di re-share tanpa seizin saya dan jangan di plagiat. Ini FF spesial ulang tahun saya. Like it, leave your comment, please… dislike it, don’t bashing, please… NO silent reader! Happy Reading… Gomawo…^^ Back sound      : Evanescence – My Immortal Main Cast: Lee Ji Hyeon EXO M’s Li Jia Heng (Kris) as Wu Yi Fan F(x)’s Victoria as Song Qian EXO M’s Luhan as Xi Lu Han Lee Jung Kwon Wu Xian Hua and other cast   = PROLOG = I want to learn all about you What do you lik...